Probolinggo (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akan memperkuat produk industri kecil dan menengah (IKM) dalam menghadapi perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2016.
"Upaya yang akan kami lakukan adalah meningkatkan kualitas produk dengan cara memberikan pembinaan teknis (bimtek) terhadap pelaku IKM, sehingga kualitas produknya meningkat," kata Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo M. Sidik Widjanarko, di Probolinggo, Kamis.
Menurutnya, pihaknya telah menyiapkan strategi khusus dengan salah satunya mempersiapkan regulasi dan memperkuat produk IKM di Kabupaten Probolinggo, sehingga mampu bersaing dengan produk luar negeri.
"Untuk memberikan kepastian pemasaran produk IKM, kami telah menyediakan tiga pusat oleh-oleh Kabupaten Probolinggo, sehingga wisatawan dapat membeli berbagai produk yang dihasilkan para IKM di Probolinggo," tuturnya.
Tiga lokasi pusat oleh-oleh di Kota Kraksaan, kemudian kawasan peristirahatan "Rest Area" di Tongas dan terbaru sudah diresmikan pusat oleh-oleh di Rest Area Sukapura.
Sementara Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari mengatakan, MEA menuntut para pelaku IKM untuk terus meningkatkan kualitas produk terutama dalam kemasan produk menjadi menarik.
"Untuk itu, ada berbagai hal yang harus disiapkan misalnya, peremajaan pasar-pasar tradisional supaya masyarakat lebih nyaman lagi melakukan transaksi di pasar tradisional," tuturnya.
Tidak hanya perbaikan pasar, lanjutnya, pendirian sentra penjualan pusat oleh-oleh di Kabupaten Probolinggo juga bisa membantu pemasaran produk IKM, agar dikenal masyarakat luas.
"Namun yang paling penting, pelaku IKM harus bisa melakukan perbaikan, terutama dari sisi produk dan kemasan, sehingga dapat bersaing dengan produk dari luar negeri," paparnya.