Pamekasan (Antara Jatim) - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) melatih 153 guru SD negeri se-Kabupaten Pamekasan tentang Standarisasi Guru Alquran Metode Tilawati, Minggu.
Pelatihan yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pamekasan ini digelar di Kantor UPDT Kecamatan Kota, Pamekasan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman guru agama dalam bidang ilmu Alquran, teknik membaca dan belajar Alquran.
"Kegiatan ini dilaksanakan juga dalam rangka mempersiapkan tenaga guru dan tenaga penguji Baca Alquran dengan menggunakan Metode Tilawati serta sebagai bentuk implementasi dari Perda Nomor 4 Tahun 2014 tentang Keterampilan Membaca Alquran," kata Anggota Pertimbangan Daerah BKPRMI Pamekasan Akhmad Muhlis.
Dalam rilis yang disampaikan kepada Antara dijelaskan, guru yang mengikuti diklat tentang Metode Standarisasi Membaca Alquran Metode Tilawati itu merupakan guru agama SD Negeri yang tersebar di 13 kecamatan se-Kabupaten Pamekasan.
Adapun materi yang disampaikan pada pelatihan yang digelar selama dua hari, yakni mulai Sabtu (5/12) hingga Minggu (6/12) itu tentang Metodologi Pengajaran Buku Tilawati Jilid 1 hingga 6, fashohah (cara melafalkan kalimat dalam Alquran dengan jelas dan terang), serta praktik tadwid cara membaca Alquran sesuai dengan kaidah bacaan.
Materi lainnya adalah gharib (jenis-jenis bacaan), musykilat (bacaan-bacaan Alquran yang tidak sesuai dengan tulisannya), serta materi tentang Strategi Mengajar dalam Alquran dengan Metode Tilawati.
Para guru dari berbagai SD Negeri ini juga diajari tentang Pengelolaan Kelas "micro teaching" dengan harapan agar guru agama SD Negerai di Kabupaten Pamekasan pahan tentang teknik mengajar Alquran yang mudaj dimengerti dan dipahami siswa.
Menurut Anggota Pertimbangan Daerah BKPRMI Pamekasan Akhmad Muhlis, guru yang mengikuti diklat tentang Metdode Standarisasi Membaca Alquran dengan menggunakan Metode Tilawati ini, nantinya akan mendapatkan sertifikat sebagai peserta diklat.
"Tidak hanya itu saja, mereka juga akan mendapatkan 'syahadah' bagi yang lulus manaqosah dan micro teaching," kata Muhlis yang juga Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan itu.
Selanjutnya, sambung dia, guru yang dinyatakan lulus itu memiliki kewenangan menguji dan mengajar Alquran sesuai dengan kategori kelulusannya.
Pelatihan hasil kerja sama antara BKPRMI dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan ini melibatkan empat orang pemateri yang sekaligus sebagai penguji.
Mereka itu terdiri dari 4 orang dari Surabaya, 3 orang dari pamekasan, dan 1 orang dari Sampang dan, seorang penguji lagi dari Kabupaten Sumenep.
Pelatihan Standarisasi Guru Alquran Metode Tilawati itu dibuka Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin, dan ditutup oleh Kebid Ketenagaan Disdik Pamekasan Suyanto mewakili Kepada Disdik Moh Yusuf Suhartono, Minggu (6/12) sore.
Sementara itu, Ketua DPRD Pamekasan Halili menyatakan, peningkatan wawasan tengan ilmu Alquran memang harus digalakkan, karena Pamekasan merupakan satu-satunya kabupaten di Pulau Madura yang bertekat menegakkan nilai-nilai Islam melalui program Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam).
"Jadi generasi qur'ani, harus dipersiapkan sejak sekarang, sejak masa pendidikan formal, mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi," katanya menjelaskan.
Metodologi pembelajaran Alquran Tilawati ini merupakan salah satu jenis metode belajar membaca kitab suci Alquran yang berkembanga di era modern ini, selain metode Iqra dan qira dan Metode Ummi.
Metode ini merupakan hasil kreasi para guru ngaji yang terdiri dari 6 jilid buku. Tiap-tiap jilid didesai dengan warna sampul berbeda, dilengkap dengan alat peraga. Fungsinya membantu murid belajar secara klasikal dan memudahkan penguasaan materi.
Tidak hanya itu saja, metode ini juga menggunakan irama lagu rost, sebagai lagu dasar yang mudah difahami dan ditirukan murid dalam belajar membaca Alquran. (*)