Jember (Antara Jatim) - Jumlah orang dengan HIV/AIDS atau ODHA di Kabupaten Jember, Jawa Timur, hingga Oktober 2015 sebanyak 2.184 orang atau meningkat tajam dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.335 orang.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) Dinas Kesehatan Jember, Dyah Kusworini, Senin, mengatakan kasus HIV/AIDS terus meningkat di Kabupaten Jember.
"Data ODHA sebanyak 2.184 pasien itu didapat dari tiga rumah sakit daerah dan sembilan puskesmas yang memiliki fasilitas klinik VCT," kata Dyah di Jember.
Tiga rumah sakit daerah yang menangani HIV/AIDS yakni Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember, RSD Balung, RSD Kalisat, serta sembilan puskesmas yang memiliki layanan VCT yakni Puskemas Puger, Sumberjambe, Sukowono, Pakusari, Jember Kidul, Ambulu, Wuluhan, Kencong, dan Tanggul.
"Sebagian besar ODHA merupakan ibu rumah tangga dan terbanyak warga Jember yang positif AIDS berada di Kecamatan Puger," katanya.
Diyah memprediksi jumlah penderita AIDS di Jember akan semakin meningkat, apabila tidak ada perubahan perilaku dari masyarakat yang memiliki risiko tinggi tertular virus yang mematikan tersebut.
"Pasien yang positif HIV/AIDS tersebut tersebar hampir merata di 31 kecamatan di Jember dan tercatat sekitar 10 persen dari jumlah ODHA itu sudah meninggal dunia karena sudah memasuki stadium lanjut," paparnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Komisi Penanggulangan Aids Jawa Timur menyebutkan Kabupaten Jember berada pada urutan kelima dari kabupaten dan Kota dengan kasus HIV dan AIDS tertinggi, selain Kota Surabaya dan Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Tulungagung.
Sementara Kepala Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evy Tyaswati mengatakan sebagian besar penderita yang memeriksakan diri ke klinik VCT sudah masuk stadium tiga, sehingga pengobatannya juga harus patuh meminum ARV.
"Jumlah kunjungan pasien ke klinik VCT juga mengalami peningkatan berkisar 40-60 pasien per minggu, bahkan dalam setiap bulan terdapat 15-25 ODHA baru," katanya.