Surabaya (Antara Jatim) - Tim pasangan "Sejahtera bersama Rasiyo-Lucy Kurniasari" (Serasi) meminta Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Surabaya memaparkan terkait adanya dana kampanya mencurigakan menjelang Pemilihan Kepala Daerah setempat.
"Panwaslu harus membukanya ke publik, siapa pasangan calon tersebut yang menerima sumbangan mencurigakan itu," ujar Ketua Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy, Agung Nugroho, kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Pengungkapan pasangan calon ke publik yang menggunakan dana kampanye tidak sesuai peraturan, lanjut dia, harus diketahui seluruh masyarakat agar sebagai pemilih mengerti dan sebagai pertimbangan saat memberikan suaranya pada 9 Desember mendatang.
"Kalau tidak diungkap, khawatir malah menimbulkan kesan negatif. Kami harap Panwaslu segera melakukannya," ucap mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur itu.
Bagi timnya, kata dia, dana kampanye Rasiyo-Lucy langsung disumbang oleh pasangan calon dari uang pribadinya sendiri.
"Yang pasti pasangan Rasiyo-Lucy tidak menerima sumbangan dari manapun. Semua sumbangan dari kantong pribadi dan bisa dipertanggungjawabkan karena dilengkapi kuitansi," katanya.
Sebelumnya, Panwaslu Kota Surabaya mencurigai sumbangan kepada salah satu pasangan calon wali kota Surabaya, yakni dari seorang simpatisan tanpa pekerjaan dengan memberikan dana sumbangan Rp50 juta.
Selain itu, Panwaslu juga mencatat seorang sopir pribadi yang beralamat di kawasan Kenjeran menyumbang nilai yang sama terhadap salah satu pasangan calon.
Sementara itu, Pilkada Surabaya diikuti dua pasangan calon, yakni nomor urut 1 adalah Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), kemudian nomor urut 2 yakni Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana diusung PDI Perjuangan. (*)