Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, Kamis, mengatakan, dalam kampanye memerangi bahaya penyalahgunaan narkoba, pihaknya bisa bekerja sama dengan siapa saja.
"Semua kalangan kami rangkul, sebab memerangi narkoba adalah tugas kita bersama. Kebetulan saat ini Aprindo yang bersedia ikut kerja sama, bentuknya dengan kesediaan menempel stiker bertulis stop narkoba di seluruh toko jaringan anggota Aprindo," katanya saat kegiatan penempelan stiker di Circle-K Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Dari data BNN secara nasional sampai tahun 2015 jumlah pengguna narkoba mulai coba-coba pakai hingga pecandu paling banyak adalah DKI Jakarta dan kedua disusul Kota Surabaya.
"Para bandar narkoba ini merupakan pembunuh massal yang sudah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu, kami akan bertindak tegas dengan para pembunuh ini," katanya.
Ia mengemukakan, Narkoba sangat berbahaya karena bisa menghancurkan generasi muda dan pada akhirnya akan menghancurkan negara.
"Generasi muda adalah aset bangsa yang paling mahal sehingga perlu berbagai cara bagaimana menyelamatkan mereka dan menjadikannya generasi yang sehat dan cerdas," katanya menjelaskan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Aprindo Jatim, Donny Kurniawan mengatakan, pihaknya mendukung penuh program BNN yang sifatnya secara nasional dengan ikut mensosialisasikan bahaya narkoba.
"Saat ini jumlah anggota Aprindo secara nasional sebanyak 110 perusahaan dengan total jumlah toko sekitar 32.000 unit," katanya. (*)