Gresik, (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur melatih sebanyak 100 Pegawai Negeri Sipil (PNS) setempat untuk menjadi operator pengaduan di lingkungan pemkab setempat.
Penjabat Bupati Gresik, Akmal Boedianto, Selasa mengatakan pelatihan ini bertujuan agar PNS tersebut bisa memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat, khususnya masyarakat miskin.
"Mereka dilatih agar dalam menerima pengaduan masyarakat terutama masyarakat miskin harus ekstra sabar," ucap Akmal usai kegiatan pelatihan yang bertajuk "Worshop Operator System Informasi" di Gresik.
Dijelaskan Akmal, PNS adalah pelayan dan sebagai pelayan harus melayani rakyat dengan sebaik-baiknya, terutama rakyat miskin.
"Rangkul mereka, ajak duduk dan dengan penuh kesabaran, ditanya keinginannya dan difasilitasi. Kalau rakyat yang tidak miskin tentu mereka bisa melakukan pengaduan sendiri lewat internet," katanya.
Akmal menganggap, peran operator pengaduan sangat penting sebab bisa menjadi ujung tombak pengaduan di masyarakat, dan sangat berperan menentukan sukses tidaknya pelayanan masyarakat.
"Pelayanan itu harus punya intelektualitas, kemampuan menyeleksi serta kecepatan dalam menangani dan menyampaikan pengaduan kepada pembuat kebijakan, karena akan menentukan kebijakan atas keinginan masyarakat," ucapnya.
Sementara, Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Suyono mengatakan, pelatihan ini lebih memprioritaskan pemanfaatan teknologi informasi, dengan memberikan materi tentang modul pengoperasian "dashboard" atau sistem informasi dan manajemen penanganan pengaduan masyarakat
"Tentunya, pola pengaduan yang ada di bagian humas Gresik akan selangkah lebih maju dengan pelatihan ini, sebab selama ini dalam melaksanakan pengaduan berkala selalu dilaporkan secara manual," ucapnya.
Suyono berharap, setelah ikut workshop para PNS bisa langsung melaporkan secara online, sebab dalam workshop tidak hanya diberikan pelatihan pelaporan pengaduan secara online, namun diberikan materi tentang etika pelayanan publik sesuai Undang-undang RI No 25 tahun 2009.(*)