Jember (Antara Jatim) - IKIP PGRI Kabupaten Jember, Jawa Timur, menunggu hasil evaluasi Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) VII dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) terkait dengan pengaktifan kembali kampus setempat.
"Secara manual kami sudah melaporkan ke Kopertis VII terkait dengan pencapaian yang dilakukan oleh IKIP PGRI Jember seperti jumlah dosen dan mahasiswa," kata Rektor IKIP PGRI Jember, Fadil Jamali di Jember, Jumat.
Berdasarkan perhitungan Kopertis VII per 14 September 2015 tercatat perbandingan dosen dengan mahasiswa di IKIP PGRI Jember yakni 1:62, sedangkan pada saat dinonaktifkan pada tahun 2014 tercatat jumlah perbandingan dosen dan mahasiswa mencapai 1:300.
"Selama 2015, ada penambahan dosen baru sebanyak 58 orang, sehingga total dosen tetap yang dimiliki oleh IKIP Jember sebanyak 142 orang," tuturnya.
Beberapa program studi yang rasionya masih cukup tinggi yakni Prodi PPKN (1:76), Prodi PAUD (1:69), Prodi Pendidikan Luar Biasa (1;58), Bimbingan Konseling (1;52,7), dan Biologi (1:51).
"Sedangkan program studi lainnya dianggap sudah memenuhi minimal rasio dosen dan mahasiswa dibawah 1:45 yakni Prodi pendidikan Matematika (1:43,6), Pendidikan Ekonomi (1:37), Sejarah (1:20) dan pascasarjana (1:17)," katanya.
Kampus IKIP PGRI Jember, lanjut dia, masih diberikan kesempatan hingga Desember 2015 untuk memenuhi rasio dosen dan mahasiswa sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dilain pihak, jumlah mahasiswa juga sudah berkurang dibandingkan saat kampus setempat dinonkatifkan yakni sebanyak 17 ribu mahasiswa dengan sejumlah kelas jauh.
"Berdasarkan verifikasi Kopertis VII masih ada sekitar 11.212 mahasiswa, sedangkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) hanya sekitar 8.143 mahasiswa," ucapnya.
Pada 14 september 2015 juga ada revisi dengan tiga petunjuk dari pihak Kopertis VII yakni tetap menjamin normalisasi akademik, moratorium mahasiswa baru dan mahasiswa pindahan seluruh program studi, serta melakukan inventarisasi data seluruh mahasiswa IKIP PGRI Jember.
"Pekan lalu kampus IKIP PGRI dikunjungi oleh BAN PT pada 12-15 oktober 2015 yang terdiri dari tim ITB, UI, UNJ, Unhas, UPI dan ITS yang melakukan penilaian kembali akreditasi untuk empat prodi yakni Pendidikan Matematika, PAUD, PPKN dan BK," katanya.
Saat ini, lanjut dia, Kampus IKIP PGRI Jember masih menunggu hasil laporan dari kedua lembaga yakni Kopertis dan BAN PT kepada Kemeristek Dikti untuk menentukan apakah status nonaktif bisa dicabut atau belum.
Sementara Sekjen Forum Komunikasi Alumni IKIP PGRI Jember, Taufikurahman meminta IKIP PGRI Jember benar-benar serius untuk melakukan berbagai upaya untuk pengaktifan kembali kampus setempat.
"Kami mendesak pihak rektorat untuk segera melakukann tindakan nyata, sehingga status nonaktif yang disandang IKIP PGRI Jember segera dicabut," ucapnya.