Sidoarjo (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengakui
perlu memperbanyak kegiatan sosisalisasi kepada warga masyarakat terkait
dengan peluncuran bus rapid transit (BRT) di kabupaten setempat.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Joko
Santosa, Senin, mengatakan, sosialisasi tersebut memang sangat
diperlukan karena sejak diluncurkan pekan lalu sampai dengan saat ini,
belum banyak mengangkut penumpang.
"Ramainya hanya pada jam-jam tertentu saja seperti di pagi dan juga
di sore hari di mana banyak pekerja yang berangkat dan pulang kerja,"
katanya.
Selain itu, kata dia, penumpang banyak yang menggunakan jasa bus
ini justru pada hari Sabtu dan juga Minggu dibandingkan dengan hari
kerja seperti biasa.
"Para penumpang mengaku menggunakan bus ini karena penasaran dengan
armada baru yang kini beroperasi di Kabupaten Sidoarjo. Oleh karena itu
sangat dibutuhkan sosialisasi kepada warga masyarakat terkait dengan
pengoperasian bus ini," katanya.
Dirinya menyebut, setiap hari jumlah penumpang yang menggunakan
armada bus ini kurang dari lima puluh persen dari total kapasitas
penumpang yakni sebanyak 85 orang untuk duduk dan berdiri.
"Itu artinya, masih banyak warga masyarakat yang belum mengetahui
beroperasinya bus rapid transit yang sudah mulai beroperasi di Kabupaten
Sidoarjo ini," katanya.
Dirinya juga melakukan komunkasi intenstif dengan petugas Terminal
Purabaya, Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, terkait dengan pembangunan
shelter di dalam terminal.
"Kami terus melakukan komunikasi, karena selama sepekan beroperasi
ini kami terpaksa menggunakan alat turun secara portable dengan
rangkaian besi," katanya.
Pengoperasian BRT ini dilakukan pada awal pekan lalu, oleh Bupati
Sidoarjo, Saiful Ilah di halaman Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo.
Sebanyak sepuluh unit bus yang dioperasikan selama masa uji coba selama
tiga bulan. (*)
Pemkab Sidoarjo Akui Butuh Sosialisasi BRT
Senin, 28 September 2015 16:56 WIB