Pamekasan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengucurkan dana sebenar Rp4,4 miliar dalam pelaksanaan program "Bunga Bangsa" yakni Bupati Mengajak Masyarakat Membangun Desa yang digelar di Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, sejak Sabtu (19/9) hingga Minggu (20/9).
"Dana sebesar Rp4,4 miliar ini untuk 80 jenis kegiatan untuk membantu percepatan pembangunan desa tertinggal yang ada di Kecamatan Waru," kata Bupati Pamekasan Achmad Syafii di Pamekasan, Minggu.
Program "Bunga Bangsa" ini merupakan program unggulan Pemkab Pamekasan yang digelar sejak 2013. Program ini digelar sebagai upaya untuk mendekatkan hubungan antara Pemkab Pamekasan dengan masyarakat di perdesaan, terutama desa terpencil dan desa yang belum tersentuh pembangunan.
Bupati bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) juga menginap di rumah-rumah warga selama program itu berlangsung, menggelar diskusi dan serap informasi dengan masyarakat secara langsung, serta membantu perbaikan administrasi desa.
Program ini digelar setiap tiga bulan sekali dan desa yang menjadi sasaran program "Bunga Bangsa" kali ini adalah Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan.
"Kami memilih Desa Sana Laok, karena desa ini termasuk desa paling terpencil diantara desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Waru, sehingga dengan ditempati program 'Bunga Bangsa' nantinya bisa lebih maju," katanya menjelaskan.
Dari 80 jenis kegiatan yang digelar pada program Bunga Bangsa itu, menurut bupati terbagi dalam beberapa agenda kegiatan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkab Pamekasan.
Perinciaannya, sebanyak 19 kegiatan pada bidang Dinas Pekerja Umu (PU) Binar Marga Pamekasan, 9 kegiatan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang, 7 kegiatan Dinas Pendidikan, 4 kegiatan Bagian Kesra, 4 kegiatan BPBD dan 7 kegiatan Dinas Kesehatan.
Selain itu, juga ada kegiatan dari Dinas Peternakan sebanyak 11 kegiatan, Dinas Perikanan dan Kelautan 1 kegiatan, Perusahaan Daerah Air Minum 4 kegiatan. Rumah Sakit Umum Waru 4 kegiatan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan 6 kegiatan dan 6 kegiatan dari Dinas Perhubungan Komonikasi dan Informatika 6 kegiatan.
"Kami ingin desa-desa di Kecamatan Waru, khususnya Desa Sana Laok berkembang dan hidup. Makanya, kami minta kepada Pak Camat, agar mencarikan desa yang paling tertinggal dan Pak Camat menunjuk Desa Sana Laok," kata Syafii.
Selain memberikan program berupa percepatan pembangunan infrastruktur, pada kegiatan "Bunga Bangsa" itu, bupati bersama jajaran Forpimda Pemkab Pamekasan juga menggelar baksi sosial dan blusukan ke kampung-kampung di Desa Sana Laok dan berdialog langsung dengan warga.
Forpimda juga menggelar jalan-jalan santai, guna membangun keakraban dengan warga desa, dan tokoh masyarakat di desa itu.
Program 'Bunga Bangsa' ini mulai dicanangkan Bupati Achmad Syafii beberapa bulan setelah yang bersangkutan dilantik sebagai Bupati Pamekasan bersama wakilnya Kholil Asy'ari pada 22 April 2013.
Pertama kali program "Bunga Bangsa" digelar di Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.
Bupati bersama rombongan Muspida bermalam di desa itu selama dua hari. Di desa itu bupati juga memberikan bantuan yang diinginkan warga, melakukan sosialisasi dalam berbagai hal melalui dinas terkait dan pada malam harinya melakukan serap aspirasi terkait pembangunan desa yang diinginkan warga.
Sasaran program bunga bangsa selanjutnya adalah Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, lalu Desa Palengaan Daja, Kecamatan Palengaan, Desa Sana Daja, Kecamatan Pasean, dan yang terakhir Desa Kertagena, Kecamatan Kadur.
Program "Bunga Bangsa" berikutnya digelar di Desa Dabuan, Kecamatan Tlanakan, lalu di Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan.
Program "Bunga Bangsa" ini pula yang menjadi salah satu pendorong, Pamekasan bebas dari status Kabupaten Pamekasan.
Program Bunga Bangsa yang merupakan program unggulan Bupati Achmad Syafii ini digelar setiap tiga bulan sekali dan mendapatkan respon positif dari warga desa, karena mereka bisa berkomunikasi dan menyampaikan aspirasi secara langsung.
Berdasarkan data Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT), saat ini masih ada sebanyak 74.000 desa dan 122 kabupaten tertinggal.
Rencananya, program "Bunga Bangsa" yang dicanangkan Bupati Achmad Syafii ini, juga akan diterapkan di berbagai daerah tertinggal itu, agar peran serta masyarakat dalam bidang pembangunan terus meningkat dan mereka segara bebas dari status tertinggal. (*)