Surabaya, (Antara Jatim) - Jalan layang atau "flyover" rute pintu ke luar Teluk Lamong menuju tol Surabaya-Gresik sepanjang 5 kilometer yang dibangun untuk mengantisipasi kemacetan di wilayah itu diperkirakan beroperasi pada tahun 2017.
General Manager Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak, Eko Harijadi Budiarto, Rabu mengatakan proses kesepakatan pembangunan jalan layang itu sudah terjadi, Selasa (15/9) kemarin di Jakarta, yakni dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
"Kita sudah menandatangani membangun flyover dari Teluk Lamong menuju tol Surabaya-Gresik, dan realisasi baru dilakukan pada tahun 2016, kemungkinan setahun kemudian bisa digunakan," ucap Eko saat ditemui dalam kegiatan Hari Perhubungan Nasional di Tanjung Perak, Surabaya.
Ia mengatakan, konsep pembangunan tol itu nantinya menggunakan tiang pancang, sehingga diharapkan tidak terlalu banyak melakukan pembebasan lahan, atau seperti keberadaan tol Surabaya-Gresik.
Eko menjelaskan, dengan adanya akses langsung dari Terminal Teluk Lamong ke tol akan mengurangi beban jalan raya di wilayah Osowilangon dan Gresik, sebab beban atau volume lalu lintas truk pengangkut petikemas di wilayah itu sangat tinggi.
"Ada sekitar 2 juta teus volume kontainer yang ada di Teluk Lamong, dan diperkirakan ada sekitar 500 hingga 1.000 truk setiap harinya yang lalu lalang keluar masuk di Teluk Lamong. Tentunya dengan adanya jalan layang akan meringankan beban jalan raya di wilayah itu," katanya.(*)
Jalan Layang Teluk Lamong Beroperasi Tahun 2017
Rabu, 16 September 2015 16:22 WIB
Kita sudah menandatangani membangun flyover dari Teluk Lamong menuju tol Surabaya-Gresik, dan realisasi baru dilakukan pada tahun 2016, kemungkinan setahun kemudian bisa digunakan