Ngawi (Antara Jatim) - Anggaran pengamanan pilkada serentak di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, oleh Kepolisian Resor Ngawi naik dari penetapan semula akibat penambahan tahapan masa kampanye.
Kepala Kepolisian Resor Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi, Senin, mengatakan, terdapat peningkatan dana pengamanan hingga Rp700 juta dari jumlah yang ditetapkan semula.
"Sebelumnya dana pengamanan yang ditetapkan untuk Polres Ngawi hanya sebesar Rp2,7 miliar. Namun, karena tahapan kampanye berubah, terjadi peningkatan hingga Rp700 juta menjadi Rp3,4 miliar untuk pengamanan pilkada," ujar AKBP Suryo seusai mengikuti latihan pra-operasi pengamanan pilkada di Alun-Alun Merdeka Ngawi.
Menurut dia, peningkatan besaran dana pengamanan tersebut menyusul bertambahnya masa kampanye pilkada, yang sebelumnya hanya 65 hari menjadi 100 hari. "Sehingga, secara otomatis biaya operasional pengamanan saat kampanye pilkada juga meningkat," kata dia.
Secara umum, dana sebesar Rp3,4 miliar tersebut akan digunakan untuk pengamanan seluruh tahapan pilkada. Mulai dari penetapan calon, masa kampanye, pemungutan suara, penghitungan suara, hingga penetapan pasangan pemenang pilkada.
AKBP Suryo menambahkan, untuk pengamanan, pihaknya jauh hari telah melakukan latihan agar pada saat pelaksanaan nanti dapat berjalan lancar.
Latihan juga dilakukan untuk menyamakan persepsi dari semua satuan tugas yang terlibat dalam pengamanan pilkada, agar mendapatkan standar operasi yang sama.
"Khususnya saat melakukan kegiatan pengamanan di lapangan, mulai dari tahapan masa kampanye hingga pelantikan. Sehingga mengurangi kehilangan komunikasi antar instansi," katanya.
Sementara, secara keseluruhan, dana Pilkada Ngawi 2015 diperkirakan mencapai Rp30 miliar lebih. Dana tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Ngawi melalui proses hibah.
Sejauh ini, proses tahapan Pilkada Ngawi memasuki penetapan bakal calon pasangan yang akan bertarung pada pilkada mendatang.
Terdapat dua bakal calon pasangan, yakni pasangan petahanan Budi Sulistyono-Ony Anwar yang didukung oleh PDIP, Golkar, PKS, PKB, Gerindra, PAN, Nasdem, Hanura, serta Demokrat, serta bakal calon pasangan dari jalur perseorangan, Agus Bandono dan Adi Susilo. (*)