Surabaya (ANTARA) - Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa mendorong para pedagang di Pasar Besar Ngawi segera mendapatkan akses literasi digital, saat melakukan blusukan ke pasar tersebut.
Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Selasa, menambahkan pihaknya juga mendorong agar pedagang di pasar ini bisa terkoneksi dengan aplikasi angkutan online sehingga bisa melayani pembelian dan penjualan secara daring.
Dengan literasi digital, maka akan menjadi solusi bagi pedagang yang kini mulai mengeluhkan kondisi pasar yang sepi pembeli.
"Di berbagai pasar tradisional saya mendengar keluhan mereka bahwa pembeli itu cenderung stuck, bahkan menurun. Itu artinya bahwa literasi digital harus dikembangkan," kata Khofifah.
"Di pasar tradisional harus ada pendampingan, harus ada sosialisasi, harus ada aplikasi-aplikasi yang mudah diakses oleh mereka," tambahnya.
Salah satu yang bisa dibangun adalah kerja sama dengan platform belanja digital dan juga penyedia jasa angkutan atau ojek online untuk disambungkan dengan pedagang pasar tradisional.
Sehingga harapannya, pedagang di pasar tradisional masih bisa melayani pembeli secara online dan pembeli lebih mudah dalam berbelanja bahkan bisa dari rumah
"Jadi sangat mungkin pasar ini dilakukan kerjasama dengan ojek online misalnya atau siapa saja yang memungkinkan ini kan banyak ojek yang di pangkalan-pangkalan itu mereka harus terkoneksi secara digital," ujar Khofifah.
Menurutnya, ini kebutuhan semua pasar tradisional bahwa literasi digital pendampingan aplikasi harus segera dilakukan.
Format ini dikatakan Khofifah sudah dilakukan saat masa pandemi COVID-19. Dimana saat itu Khofifah menggagas Lumbung Pangan Jatim, yang terkoneksi dengan Grab, Gojek, PT Pos dan juga menggandeng Bumdes.
Oleh sebab itu, pihaknya ke depan akan mengkoordinasikan bersama Pemprov Jatim agar pedagang pasar tradisional bisa memiliki jejaring dan tersentuh literasi digital.
"Membuat suasana kondusif, membangun jejaring, dan melakukan lakukan inovasi serta membangun kreativitas harus dilakukan supaya market itu tetap terbuka lebar," tuturnya.
Sebab UMKM Jawa Timur memiliki kontribusi ke PDRB yang sangat signifikan. Bahkan sampai 59,18 persen. Oleh sebab itu ditegaskan Khofifah, geliat ekonomi kecil termasuk pedagang tradisional harus terus dijaga.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkontestasi pada Pilkada Jatim 2024 ada tiga pasangan calon yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
Berdasarkan jadwal, pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 berlangsung pada 27 November dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.