Surabaya (Antara Jatim) - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mempertahankan lingkup bisnis di pasar domestik maupun internasional seiring komitmen perusahaan tetap fokus melanjutkan pertumbuhan bisnis pada semester I tahun 2015.
"Apalagi, kami sudah meraih kinerja semester I 2015 dengan kerja keras mengingat kerugian yang sempat dialami perusahaan pada tahun sebelumnya," kata Juru Bicara Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan, di Surabaya, Minggu.
Di sisi lain, ungkap dia, manajemen juga menyadari adanya perhatian yang begitu besar dari masyarakat Indonesia terhadap maskapai kebanggaan nasional itu. Khususnya melalui jiwa patriotik yang muncul pada HUT ke-70 Kemerdekaan RI.
"Hal itu ini sejalan dengan sikap manajemen Garuda Indonesia yang berjuang untuk tetap bisa mempertahankan keunggulan bisnis tidak saja dalam di Tanah Air. Akan tetapi juga dalam persaingan internasional," ujarnya.
Selain itu, jelas dia, manajemen Garuda Indonesia sekaligus berupaya untuk tetap fokus pada tantangan yang besar pada masa depan. Untuk itu pihaknya berusaha keras mencari komparasi produk yang sesuai kebutuhan.
"Misalnya dengan mencari peluang yang bisa memenuhi strategi bisnisnya yang menguntungkan dalam jangka panjang. Apakah itu Airbus, atau Boeing belum dipastikan," katanya.
Di samping itu, tambah dia, Paris Air Show adalah ajang besar berskala internasional bagi para industri pesawat terbang. Khususnya untuk memamerkan keunggulan teknologi masa depan yang harus dihadiri oleh pelaku bisnis penerbangan.
"Dalam pameran kedirgantaraan itu para produsen menawarkan berbagai produk unggulannya. Hal tersebut memudahkan kami untuk melihat komparasi atau perbandingan produk pesawat yang ditawarkan," katanya.
Meski demikian, kata dia, segala aksi korporasi yang dilakukan Garuda Indonesia selaku perusahaan publik patuh pada regulasi yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan itu juga mematuhi aturan pasar modal, dan ketentuan keuangan lainnya yang menekankan prinsip good corporate governance atau GCG.
"Pada tiga tahun ini adalah periode di mana pengaruh perekonomian global masih akan memberikan tekanan terhadap perusahaan. Oleh sebab itu, manajemen melakukan konsolidasi grup perusahaan dengan mengkaji kembali seluruh aktivitas bisnis Garuda Indonesia Group, termasuk perencanaan operasional," katanya.
Pada semester I 2015 ini, lanjut dia, Garuda Indonesia membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar 29,3 juta dolar AS atau Rp392,6 miliar (dengan kurs Rp13.400 per dolar AS). Angka tersebut meningkat 114,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Saat itu kami merugi 201,3 juta dolar AS. Meski begitu, peningkatan kinerja operasional mulai tampak. Seperti peningkatan market share atau jumlah penumpang yang diangkut oleh Garuda dan Citilink (anak perusahaan)," katanya.(*)