Madiun (Antara Jatim) - Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Diskoperindagta) Kabupaten Madiun Sawung Rehtomo menyatakan bisnis distribusi minuman ringan di wilayah Madiun, Jawa Timur tercatat mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat.
"Bisnis industri minuman turut mendorong perekonomian di wilayah Madiun. Apalagi, jika wilayah sasarannya adalah khusus Kabupaten Madiun," ujar Sawung Rehtomo di Madiun, Selasa.
Menurut dia, kegiatan ekonomi yang mampu digerakkan dari bisnis tersebut meliputi produksi, potensi investasi, termasuk penyerapan tenaga kerja di wilayah setempat.
"Dari bisnis tersebut ada banyak kegiatan yang menunjang pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Madiun sebagai multipel efeknya. Mulai dari realisasi penanaman modal atau investasi hingga menciptakan lapangna kerja bagi warga sekitar," kata dia.
Adapun kelompok bisnis industri minuman ringan yang dimaksud meliputi minuman berkarbonasi, air minum dalam kemasan (AMDK), teh siap saji, minuman sari buah, kopi dan susu siap saji, serta minuman isotonik atau suplemen.
Ia menjelaskan, dengan banyaknya bisnis distribusi minuman ringan di Kabupaten Madiun, semakin membuktikan bahwa pangsa pasar Kabupaten Madiun sangat bagus.
Hal itu juga ditunjang oleh tingkat kebutuhan warga Kabupaten Madiun dan sekitarnya akan aneka produk olahan industri yang cukup tinggi di samping makanan dan minuman olahan sendiri.
Kondisi demikian membuat perusahaan menjamin kontinuitas pasokan dan menjaga loyalitas konsumen, mengingat banyaknya merek produk sejenis dan persaingan yang sengit.
Sementara, Direktur CV Garuda Co Kencono Wibowo membenarkan bahwa pangsa pasar minuman ringan di wilayah Madiun dan sekitarnya sangat fantastis.
Hal itu terbukti, sebagai perusahaan distibutor tunggal dari produk PT Coca Cola Amatil Indonesia di wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, dan Magetan, CV Garuda Co telah mampu menjual hingga 120.000 karton per bulan.
"Dimana satu karton berisi 24 botol atau totalnya mencapai 2.880.000 botol untuk semua varian produk dari Coca Cola," ungkap Kencono Wibowo.
Jumlah tersebut telah didistribusikan ke sebanyak 6.650 usaha "ritel", 109 "wholesaler", dan ratusan modern "chanel" seperti hotel, supermarket, grosir, dan minimarket di wilayah kerjanya.
Pihaknya berharap, peluang bisnis tersebut dapat terus meningkat seiring dengan dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah, serta perusahaan produsen. (*)