Surabaya (Antara Jatim) - Komando Daerah Militer V/Brawijaya menyiagkan satu Satuan Setingkat Peleton (SST) atau 35 prajurit untuk pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di setiap komando distrik militer se-Jawa Timur.
"Sesuai arahan pimpinan, setiap kodim disiagkan 1 SST untuk Pilkada serentak di Jatim," ujar Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Sumardi ditemui usai menutup Turnamen Sepak Bola Pangdam V/Brawijaya Cup di Lapangan Makodam di Surabaya, Jumat.
Kendati demikian, pihaknya mengaku siap menurunkan personel tambahan jika nantinya diperlukan mendapat bantuan di sebuah daerah.
Sama seperti Pilkada dan Pemilu sebelumnya, kata dia, TNI AD juga sudah mempersiapkan pengamanan demi menjaga ketertiban di masyarakat, sekaligus membantu tugas kepolisian.
"Yang jelas, kami selalu siaga dan siap kapanpun menerjunkan personel jika dibutuhkan. Ini semua demi menciptakan kedamaian dan ketertiban," ucap mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) tersebut.
Terkait daerah rawan, lanjut dia, eks Danrem 082/CPYJ Kodam V/Brawijaya tersebut mengaku tak ada prioritas pengamanan karena menilai semua daerah di Jatim kondusif.
"Sampai sekarang tak ada daerah prioritas pengamanan karena sudah bisa dilihat sendiri, tidak ada kawasan menonjol yang perlu mendapat perhatian lebih. Semoga selalu aman," katanya.
Disinggung peristiwa penganiayaan terhadap salah seorang bakal calon bupati perseorangan di Kabupaten Lamongan, jenderal bintang dua tersebut mengakui kasus itu menjadi ranah kepolisian dan terus mengikuti perkembangan.
"Kasus di Lamongan sedang diselidiki Polri, namun kami tetap mengikuti perkembangannya," katanya.
Di Jatim pada 9 Desember 2015 digelar Pilkada serentak di 19 daerah, terdiri dari tiga kota, yakni Blitar Surabaya dan Pasuruan, kemudian 16 kabupaten, yaitu Ngawi, Lamongan, Jember, Ponorogo, Kediri, Situbondo, Gresik, Trenggalek, Mojokerto, Sumenep, Banyuwangi, Malang, Sidoarjo, Blitar, Pacitan dan Tuban. (*)