Surabaya (Antara Jatim) - Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya Haries Purwoko menegaskan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai bakal calon karena terkait harga diri karena merasa dianggap sebagai calon boneka dalam Pilkada Surabaya 2015.
"Jadi saya mengundurkan diri dari pencalonan. Ini tadi dikarenakan saya dianggap sebagai calon boneka. Lalu saya ditelpon ibu saya dan disuruh untuk mundur. Saya menuruti keinginan ibu saya dan keluarga," kata Haries saat dihubungi wartawan melalui ponselnya di Surabaya, Senin.
Ketua Pemuda Pancasila Surabaya ini menyatakan kemundurannya dalam Pilkada Surabaya mendampingi Calon Wali Kota Surabaya Dhimam Abror yang diusung Demokrat dan PAN ini murni karena harga diri.
"Jadi tidak ada sebab lain. Bukan karena sebab lain. Saya akan buktikan dan maju di 2017. Akan saya buktikan. Terimakasih ya atas dukungannya," kata Haries.
Saat ditanya apakah akan ada perubahan keputusan bila ternyata Ketua DPD Partai Demokrat Soekarwo menyuruh untuk maju kembali, dengan tegas Haries memastikan bahwa dirinya tidak akan kembali ke KPU untuk mendaftar?
"Saya tidak akan kembali ke KPU untuk daftar," katanya.
Pilkada Surabaya yang dijadwalkan digelar 9 Desember mendatang terancam ditunda pada 2017. Hal ini disebabkan hingga pada akhir masa pendaftaran pada 3 Agustus 2015 hanya ada satu pasangan calon yang resmi mendaftar di KPU Surabaya.
Sebenarnya ada pasangan Dhimam Abror-Haries Purwoko yang datang ke KPU dan berencana daftar. Namun ditengah perjalanan pendaftaran, Haries Purwoko yang dicalonkan sebagai wakil wali kota ternyata memilih mundur.
Haries Purwoko semula bersama Abror mendatangi KPU Surabaya untuk daftar sekitar pukul 15.45 WIB. Hanya saja, sekitar 10 menit berada di KPU, Haries terlihat menerima telepon dan bergegas keluar ruangan dan tidak keluar hingga pukul 18.00.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Surabaya Wahyu Hariadi, mengatakan sampai saat ini pasangan Dhimam-Haris belum dinyatakan sah mendaftar lantaran belum memenuhi salah satu dari tiga syarat mutlak adalah tanda tangan surat pernyataan dari Calon Wakil Wali Kota yang diusung Demokrat-PAN yakni Haris Purwoko.
"Kalau ini masalahnya hanya Dhimam Abror yang tanda tangan, wakilnya tidak," katanya.
Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin mengatakan berkas-berkas pendaftaran Abror-Haris masih ada yang belum lengkap. Salah satunya adalah berkas kesediaan Haris menjadi wakil walikota mendampini Dhimam Abror belum ditanda tangani.
"Berkas ini belum ditanda tangani, jadi masih belum lengkap syarat-syaratnya," urainya.
Untuk itu, KPU Surabaya menunggu sampai pukul 23.59 WIB hari ini. Jika pada batas waktu yang ditetukan Haris tetap tidak bersedia memberikan tanda tangan, hampir bisa dipastikan Pilkada Surabaya ditunda pada 2017.
"Kalau hari ini berkasnya tiddak lengkap sampai jam yang ditentukan, pilkada Surabaya batal tahun ini," katanya. (*)
