Surabaya (Antara Jatim) - Perum Bulog Divisi Regional Jawa Timur menggandeng 45 pengusaha kecil menengah (UKM) untuk melaksanakan Pasar Murah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna mengantisipasi kenaikan harga berbagai komoditas pangan Ramadhan-Lebaran 1436 Hijriah.
"Kami yakin dengan Pasar Murah BUMN bertajuk Bazar BUMN semacam ini, peningkatan harga bahan kebutuhan pokok saat puasa dan lebaran dipastikan tidak akan seperti tahun lalu," kata Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Witono, usai pembukaan Bazar BUMN, di Surabaya, Senin.
Menurut dia, upaya itu seiring adanya berbagai kebijakan dan langkah strategis pemerintah untuk menekan kenaikan harga beragam komoditas tersebut. Salah satunya dengan merealisasikan Bazar Murah BUMN.
"Oleh sebab itu, Pasar Murah BUMN kami laksanakan mulai Senin (6/7) hingga Minggu (12/7) di kantor Bulog Divre Jatim," ujarnya.
Meski demikian, jelas dia, jumlah stan yang sudah terisi sekitar 35 stan. Bahkan diperkirakan hingga nanti malam ada 45 UKM yang sudah menepati stan yang telah disediakan.
"Puluhan UKM tersebut bergerak di berbagai sektor. Seperti UKM makanan dan minuman (mamin), kue kering, bahan mentah, buah, dan sayur, aksesoris, kosmetik, pakaian, dan batu akik," katanya.
Di samping itu, tambah dia, anak usaha Bulog Divre Jatim yaitu Bulogmart juga turut serta menjual berbagai produk bahan pokok. Misalnya beras, minyak goreng, dan komoditas lain.
"Kegiatan bazar ini sekaligus instruksi dari Kementerian BUMN untuk menekan laju kenaikan harga kebutuhan pokok saat puasa dan lebaran," katanya.
Ia optimistis, apabila minat masyarakat cukup tinggi maka bazar tersebut bisa diperpanjang. Bahkan, Bulog Jatim juga aktif membantu Pemprov Jatim untuk menekan harga kebutuhan melalui Operasi Pasar (OP) dengan subsidi ongkos distribusi.
"Ada enam komoditas yang menjadi konsentrasi dalam pelaksanaan OP yaitu beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, bawang merah, dan telur," katanya.
Ia menyebutkan, sampai saat ini tanggapan masyarakat sangat bagus. Akan tetapi, hanya tepung terigu penyerapannya tidak besar. Penyebabnya, harga tepung terigu saat ini memang relatif stabil dibanding komoditas lainnya.
"Penyerapan beras sejak OP diadakan pada tanggal 16 Juni 2015 hingga 5 Juli 2015 tercatat mencapai 472.511 Kilogram. Lalu, gula pasir terserap 101.359 Kilogram, minyak goreng 508.240 Liter, tepung terigu 58.282 Kilogram, telur 652 Kilogram, dan bawang merah 20 Kilogram," katanya.(*)
Bulog Gandeng UKM Laksanakan Pasar Murah BUMN
Senin, 6 Juli 2015 18:11 WIB