Ngawi (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngawi, Jawa Timur, menemukan sebanyak 1.094 dukungan ganda pada berkas pendaftaran milik pasangan bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati dari jalur independen atau perseorangan yang akan ikut Pilkada Ngawi 2015.
Komisioner KPU Ngawi, Prima Aquina, Senin, mengatakan, dukungan ganda tersebut merupakan milik pasangan Agus Bandono dan Adi Susilo yang sudah dimasukkan KPU setempat pada 15 Juni lalu.
"Ada sebanyak 1.094 KTP ganda yang kami temukan dari total berkas dukungan sebanyak 88.786 lembar. Ini diketahui setelah dilakukan verifikasi administrasi baik secara manual maupun pemeriksaan "soft copy" dengan komputer," ujar Prima kepada wartawan.
Menurut dia, dukungan ganda tersebut teridentifikasi dari kesamaan nomor induk kependudukan dalam fotokopi KTP. Hal itu disinyalir sebagai bentuk kecurangan tim sukses agar bisa mendapatkan dukungan banyak dalam waktu singkat.
Atas temuan tersebut, pihak KPU Ngawi akan segera melakukan verifikasi faktual di lapangan. Hal itu dilakukan dengan menungaskan PPS ke pedesaan sesuai data yang ada.
Selain dukungan ganda, pemalsuan tanda tangan pada bukti dukungan berupa fotokopi KTP, juga disinyalir mencapai ribuan. Untuk itu, pihak KPU masih melakukan verifikasi lebih lanjut.
Seperti diketahui, tahapan Pilkada Ngawi 2015 pada Desember mendatang terus berjalan. Saat ini KPU setempat sedang melakukan verifikasi administrasi pada bakal calon bupati dan wakil bupati dari jalur independen atau perseorangan.
Terdapat satu bakal calon independen yang telah mendaftar, yakni Agus Bandono dan Adi Susila. Pasangan tersebut telah menyerahkan bukti persyaratan dukungan masyarakat sebanyak 88.786 lembar berkas fotokopi KTP warga Ngawi, termasuk file soft copy-nya.
Jumlah tersebut melebihi ketetapan untuk pencalonan independen di KPU setempat yang mencapai 66.301 berkas dukungan dari masyarakat.
Setelah ini, KPU Ngawi akan membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Pilkada Ngawi dari jalur partai politik.
Sesuai peta politik terkini setempat, pasangan dari jalur partai diperkirakan hanya dua saja. Pertama pasangan petahana Budi Sulistyono dan Ony Anwar dari PDIP, serta satu pasangan lainnya masih menunggu hasil penjaringan koalisi PKB dan Partai Gerindra. (*)