Jember (Antara Jatim) - Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, AKP Mario Prahatinto mengatakan Bus Gunung Harta yang terbakar di jalur Gumitir akibat korsleting listrik mesin AC.
"Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara menyimpulkan kebakaran bus terjadi diduga akibat konsleting listrik mesin AC yang letaknya berada di belakang bus," kata Mario di Jember, Senin.
Bus Gunung Harta bernomor polisi DK 9133 GH jurusan Denpasar-Surabaya terbakar di jalur Gumitir yang merupakan perbatasan Kabupaten Jember-Banyuwangi pada Minggu (21/6) malam, tepatnya 200 meter sebelah barat Watu Gudang, masuk Dusun Gunung Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
Bus yang membawa 40 penumpang tersebut tiba-tiba berhenti karena di bagian belakang bagasi mengeluarkan asap, sehingga puluhan penumpang berhamburan keluar bus untuk menyelamatkan diri. Akibat kejadian itu, antrean panjang di Gumitir tidak terhindarkan.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena semua penumpang berhasil keluar bus, namun barang-barang penumpang yang berada di dalam bagasi ikut terbakar," tuturnya.
Menurut dia, awalnya api berkobar kecil, namun embusan angin yang cukup kencang di Gumitir menyebabkan api terus berkobar dan menghanguskan seluruh badan bus.
"Warga sekitar TKP yang mengetahui kejadian itu langsung menghubungi petugas jaga Polsek Sempolan dan tidak berselang lama, petugas dari Satlantas dan Sabhara Polres Jember yang sedang rutin melaksanakan patroli bulan Ramadhan di kawasan Gunung Gumitir langsung melakukan evakuasi terhadap penumpang," paparnya.
Untuk kepentingan penyidikan, lanjut dia, Unit Laka Polres Jember sudah mengamankan sang sopir Sudawam (46) warga Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, untuk dimintai keterangannya.
"Kami juga meminta keterangan dari beberapa penumpang yang mengetahui kejadian tersebut untuk memastikan penyebab kebakaran bus Gunung Harta itu," katanya.
Sementara kerangka bus sampai dengan saat ini masih berada di TKP, namun pihak Unit Laka dibantu Polsek Sempolan masih berusaha melakukan upaya evakuasi.
"Kami akan berusaha mengevakuasi kerangka bus agar tidak mengganggu arus lalu lintas di jalur yang menghubungkan Jember-Banyuwangi itu," ujarnya.(*)