Banyuwangi (Antara Jatim) - Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan menyatakan perlunya sentuhan modern pada kebudayaan lama.
"Budaya lama dilindungi dan kita kembangkan dengan cara memodifikasi dengan sentuhan modern. Seperti Banyuwangi yang menggelar Banyuwangi Festival, yang isinya sarat dengan mengangkat budaya lokal," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
Berbicara pada pembukaan Pekan Seni Pelajar (PSP) 2015 Tingkat Jawa Timur yang dipusatkan di Banyuwangi, ia menyatakan mengapreasi Pemprov Jatim yang secara rutin mengadakan kegiatan budaya.
"Ini (PSP) adalah salah satu bentuk konservasi budaya Indonesia," kata guru besar ilmu politik Universitas Airlangga Surabaya itu.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah memberi kepercayaan pada Banyuwangi sebagai tuan rumah kegiatan untuk kalangan pelajar itu.
"Jika dikelola dengan baik, kebudayaan bisa menjadi instrumen untuk mempererat persaudaraan," ujarnya.
Selain Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kacung Marijan, hadir pada pembukaan PSP ini Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Syaiful Rachman dan seluruh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota se-Jatim.
Sedikitnya 10.000 pelajar sekolah dasar hingga lanjutan atas memeriahkan PSP se-Jawa Timur yang berlangsung di Kabupaten Banyuwangi 30 Mei hingga 3 Juni 2015.
"Kepercayaan ini menjadi kebanggaan sekaligus tantangan bagi Banyuwangi untuk bisa menunjukkan kepada para delegasi bahwa Banyuwangi bisa menjadi tuan rumah yang baik dan mengantarkan semua event sukses sampai selesai," kata Anas.
Ia mengatakan, PSP merupakan sebuah kegiatan yang bisa menginspirasi pelajar dari tingkat SD hingga SMA lebih mengenal kesenian dan tarian daerah.
"Di PSP ini, mereka juga berlomba-lomba menunjukkan keahlian dan kecerdasaanya dalam bidang seni dan budaya. Ini sangat positif," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Sulihtiyono menambahkan PSP bakal diikuti lebih dari 10.000 pelajar dari SD hingga SMA dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
"Seluruh peserta yang jumlahnya sekitar 10.000 pelajar ini akan bermalam di sekolah-sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang. Di antaranya, kamar madi, tempat tidur, makan dan transportasi yang digunakan untuk menuju ke lokasi lomba," ujar Sulihtiyono. (*)