Demokrat Terima Masukan Tak Gandengkan SBY-Ibas
Rabu, 13 Mei 2015 9:35 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - DPP Partai Demokrat akui menerima masukan dari pengurus agar tak menggandengkan kembali duet bapak-anak yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) di posisi ketua umum dan sekretaris jenderal periode 2015-2020
\"Sebagian memang mengusulkan seperti itu. Tapi semua ada di tangan formatur yang akan memilih posisi sekjen,\" ujar Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul ketika ditemui di sela Kongres IV di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu dini hari.
Pihaknya yakin Ketua Umum Partai Demokrat Terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua formatur memiliki pandangan dan nilai tersendiri memilih posisi sekjen yang akan mendampingi sekaligus mengelola partai ke depan.
\"Ketua umum akan memilih yang \'cemistri\' atau cocok sesuai harapan. Tapi sekali lagi, semua diserahkan ke SBY dan siapa saja yang terpilih pasti itu terbaik,\" katanya.
Ketika disinggung terkait nama Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo, Ruhut berani memastikan tidak akan terjadi karena menolak dengan alasan fokus sebagai Gubernur Jatim yang masa periodenya masih tersisa tiga tahun lebih.
\"Sekjen harus total dan fokus memikirkan partai dan berdomisili di Jakarta. Soekarwo tidak mau karena harus konsentrasi di Jatim,\" tukas politisi yang pernah membintangi sinetron tersebut.
SBY, kata dia, sebagai ketua umum terpilih secara otomatis menjadi ketua formatur dan nantinya akan ditemani oleh enam anggota yang membantu memilih pengurus Demokrat untuk lima tahun ke depan.
Di tempat sama, Ketua \"Steering Committee\" Syarief Hasan mengatakan hal serupa dan menyerahkan semua keputusan di ketua beserta anggota formatur.
\"Siapapun yang terpilih kami serahkan ke ketua dan anggota formatur. Jadi tunggu saja setelah ada pengumuman dari tim formatur,\" ucapnya.
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tersebut juga menjelaskan bahwa nantinya posisi sekjen harus berada di Ibu Kota Negara karena konsentrasi dan fokus mengurusi partai.
\"Seharusnya di Jakarta karena mengelola partai. Namun, bisa saja orang Papua dan Kalimantan, tapi harus pindah ke Jakarta,\" katanya.
Sebelumnya, SBY terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020 melalui Kongres IV Partai Demokrat di Surabaya, Selasa malam.
\"Menetapkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum terpilih DPP Partai Demokrat periode 2015-2020,\" kata Ketua Sidang EE Mangindaan saat membacakan SK penetapan SBY sebagai ketua umum. (*)