Surabaya (Antara Jatim) - Para atlet cabang olahraga Tarung Drajat Jawa Timur menggelar uji coba ke Jawa Tengah dalam rangka menghadapi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 yang akan diselenggarakan di Jawa Barat. "Selain uji coba, di Semarang juga sekaligus dilakukan pemusatan latihan agar fokus ketika nantinya bertanding," ujar Ketua Harian Pengurus Provinsi Keluarga Olahraga Tarung Drajat (Kodrat) Jawa Timur Erwin Haricahyo Poedjono kepada wartawan, Jumat. Ia mengaku banyak pertimbangan memilih Semarang karena prestasi atlet-atlet Jawa Tengah ketika PON XVIII/2012 sangat menonjol dibandingkan provinsi lainnya, yakni sukses juara umum dengan meraih dua medali emas. "Rencananya Mei ini kami pemusatan latihan di Semarang. Sukses atlet-atlet mereka menjadi inspirasi dan diharapkan PON mendatang Jatim merebutnya," tukasnya. Menurut dia, peta kekuatan Tarung Drajat di Tanah Air sekarang berkiblat di Jawa Tengah karena dikenal memiliki petarung-petarung handal, diserta kemampuan teknik tinggi. "Tentu pelajaran-pelajaran itu nantinya sangat berharga dan menjadi tambahan bekal petarung Jatim sebelum berlaga di Pra PON, November 2015," katanya. Pihaknya mengaku sudah berkomunikasi dan mendapat tanggapan positif dari Pengprov Kodrat Jawa Tengah untuk menimba ilmu. "Sebenarnya, Jawa Barat juga siap berlatih tanding dengan atlet-atlet Kodrat Jatim. Tapi, kami pilih Jateng karena mereka menyiapkan kekuatan terbaiknya," ucapnya. Sejumlah atlet yang dipersiapkan antara lain petarung wanita Rismianty Amelia, dan dua atlet pria masing-masing Maki Mubarok dan M. Sobari. Ketiga atlet yang tergabung di Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim itu saat ini tengah percaya diri karena memiliki modal dengan meraih medali emas pada Kejurnas Piala Presiden 2013. "Maki nanti turun di kelas 49,1-52 kg, Resmianty berlaga di kelas 45,1-50 kg dan Sobari bertarung di kelas 58,1-61 kg," terangnya. Sementara itu, pihaknya mengaku para petarungnya tidak mengalami trauma kendati saat menggelar pemusatan latihan di Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu dihantui cedera atletnya, yakni Bima Aryasena. Saat itu, Bima yang berstatus petarung baru, menjalani dua partai dengan lawan berbeda dan mengalami cedera hingga sempat dilarikan ke rumah sakit setempat karena cukup parah. Tapi yang pasti, lanjut dia, pihaknya belajar dari pengalaman saat di NTB agar tidak mengalami persoalan serupa. "Selain itu kami harus meningkatkan dan menggenjot fisik para atlet. Saat itu, salah satu evaluasi dari NTB adalah fisik petarung yang masih kurang prima," tuturnya. (*)
Atlet Tarung Drajat Uji Coba ke Jateng
Jumat, 1 Mei 2015 12:28 WIB