Pertamina Siap OP Elpiji Antisipasi Migrasi Konsumen
Jumat, 10 April 2015 19:13 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V siap melaksanakan operasi pasar (OP) elpiji guna mengantisipasi migrasi konsumen dari elpiji 12 Kilogram menjadi tiga Kilogram pascapenaikan harga komoditas itu per 1 April 2015.
"Terkait dengan kemungkinan terjadinya lonjakan akibat adanya peralihan konsumen elpiji 12 Kilogram ke tiga Kilogram, kami memperkirakan memang ada kemungkinan migrasi," kata Assistant Manager External Relation Pertamina MOR V, Heppy Wulansari, di Surabaya, Jumat.
Akan tetapi, jumlahnya sangat kecil. Salah satu penyebabnya, secara volume konsumsi elpiji 12 Kilogram hanya sekitar enam persen dari konsumsi elpiji tiga Kilogram. Namun demikian, Pertamina sudah melakukan antisipasi dengan penyiapan operasi pasar secara selektif jika memang masyarakat membutuhkan.
"Operasi pasar dapat saja dilakukan. Tapi kami harus benar-benar selektif karena khawatir ketika jumlah elpiji tiga Kilogram di pasar berlebihan, hal itu justru dimanfaatkan oleh oknum spekulan maupun pengoplos," ujarnya.
Sementara itu, mengenai penyesuaian harga elpiji 12 Kilogram pada 1 April 2015 hal tersebut dipicu oleh naiknya harga elpiji internasional. Khususnya mengacu harga CP Aramco yang rata-rata bulan Maret lalu mencapai 571 dolar AS per Metrik Ton.
"Selain itu, indikator lain kenaikan harga elpiji 12 Kilogram adalah meningkatnya kurs dolar yang mencapai di atas Rp13.000 per dolar AS," katanya.
Apalagi, tambah dia, kini elpiji 12 Kilogram sudah tidak disubsidi lagi oleh Pertamina per 1 Janauri 2015. Dengan demikian, secara otomatis harganya fluktuatif mengikuti harga elpiji internasional.
"Di samping itu, kami juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai jika ada indikasi pengoplosan LPG di sekitar mereka," katanya.
Apalagi, tindakan pengoplosan itu rawan terhadap bahaya kebakaran. Bahkan dapat berdampak buruk hingga mengakibatkan masyarakat menjadi korban kebakaran.
"Kalau ada indikasi pengopolosan, masyakarat bisa melaporkan ke aparat atau menginformasikan ke Pertamina nomor 500000," katanya.
Mengenai pasokan elpiji di Jawa Timur, lanjut dia, pascakenaikan harga elpiji 12 Kilogram awal April ini tampak pasokan komoditas tersebut di wilayah Jatim terpantau aman. Kondisi itu berlaku baik untuk stok elpiji tiga Kilogram maupun 12 Kilogram.
"Kebutuhan elpiji tiga Kilogram untuk Jatim sebesar 3.334 Metrik Ton per hari. Bahkan, tiap hari disalurkan ke agen maupun pangkalan secara normal dan tidak ada pengurangan alokasi elpiji tiga Kilogram," katanya.(*)