Polisi Selidiki Motif Carok Massal di Bangkalan
Kamis, 9 April 2015 14:40 WIB
Bangkalan (Antara Jatim) - Petugas kepolisian melakukan penyelidikan motif carok massal di Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang terjadi Rabu (8/4) malam sekitar pukul 23.30 WIB di sebuah pertunjukan orkes dangdut.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Andy Purnomo di Bangkalan, Kamis, menjelaskan pihak telah meminta keterangan kepada sejumlah pihak terkait kasus ini, termasuk warga yang menyaksikan secara langsung penyebab carok massal itu.
"Hasil keterangan sementara yang kami peroleh, ternyata penyebabnya sepele," kata Andi Purnomo.
Ia menuturkan, saat itu, salah seorang pelaku carok bernama Usman (25) warga Dusun Kramat, Desa Petapan, Kecamatan Labeng, Bangkalan, datang menuju tempat hiburan orkes dangdut, dengan menggunakan sepeda motor.
Usman datang ke lokasi pementasan orkes dangdut itu dengan mengemudikan sepeda motor dalam kondisi kencang. Padahal saat itu, banyak warga di pinggi jalan yang menonton pertunjukan orkes dangdut.
Selanjutnya, seorang warga dari Desa Sendang Daja, bernama Jazuli menegur perilaku Usman itu.
"Tapi si Usman ini tidak terima. Ia lalu turun dari sepeda motornya, dan langsung menampar di Jazuli ini," tutur Andy.
Dari insiden itu, Jazuli lalu memanggil dua rekannya yakni AH dan JS. Begitupun Usman memanggil teman-temannya di antaranya, Misno (60), Fiat (26) dan Budirin (45).
"Disitulah kemudian terjadi carok. Kedua belah pihak, baik pihak Usman maupun pihak Jazuli, sama-sama menggunakan senjata tajam, jenis celurit dan pisau," ungkap Andy.
Lokasi carok sekitar 100 meter dari lokasi pertunjukan orkes dangdut, bergeser dari kejadian sebelumnya di lokasi pertunjukan.
"Rupanya mereka memang sengaja memilih tempat yang agak menjauh dari keramaiannya," ujarnya.
Akibat carok massal itu, seorang warga Sendeng Dejeh atas nama Jazuli tewas, sedangkan AH dan JS mengalami luka dan dirujuk ke rumah sakit Surabaya.
Hasil olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian yang dilakukan tim Reskrim Polres Bangkalan menyebutkan, Jazuli sempat lari dari arena carok, setelah tubuhnya terkena sabetan senjata tajam.
Hal ini dibuktinya dengan tempat ditemukannya mayat korban, yakni ditemukan di sebuah sungai yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi carok.
Sedangkan dari warga Desa Petapan, seorang tewas di TKP atas nama Buridin, sementara Usman mengalami luka di kepala dan telinga. Temannya Misno (60) mengalami luka dibahu kanan dan kiri serta jari kirinya.
Korban lain yang juga teman Usman yang mengalami luka-luka bernama Fiat, yakni di bagian punggung.
"Saat ini kami meningkatkan penjagaan di rumah sakit Bangkalan dan di rumah sakit di Surabaya, tempat salah satu korban dirujuk karena kondisinya kritis, guna mencegah kemungkinan terjadinya carok massal susulan," kata Kasat Reskrim Andy Purnomo, menjelaskan.(*)