Trenggalek (Antara Jatim) - Wabah demam berdarah di Kabupaten Trenggalek akhirnya menelan satu korban jiwa setelah hampir dua bulan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Pemprov Jatim, Februari. "Iya, ada satu penderita DB yang meninggal pada awal Maret ini," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Trenggalek, Suparman di Trenggalek, Selasa. Korban meninggal diidentifikasi berusia sekitar 9 tahun, warga Desa Winong, Kecamatan Tugu. Menurut Suparman, bocah yang masih duduk di bangku SD itu tidak tertolong karena saat masuk rumah sakit kondisinya sudah memeburuk. "Sepertinya keluarga (korban) kurang memahami gejala awal penyakit demam berdarah," ujarnya. Sebenarnya, lanjut dia, saat masih sakit korban sempat dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Namun kondisinya tidak kunjung membaik sehingga dibawa ke rumah sakit. Sayang, upaya perawatan terhitung terlambat karena si penderita sudah mengalami gejala parah yakni muntah dan berak darah, sehingga bocah malang itu tidak tertolong dan meninggal di rumah sakit pada Selasa (10/3), sekitar pukul 19.00 WIB. "Perawatan sudah dilakukan maksimal tetapi tetap tidak bisa menolongnya," paparnya. Selain korban, kata Suparman, beberapa anggota keluarganya juga diketahui mengalami gejala demam berdarah, namun tidak parah sehingga bisa diobati. Sejak ditetapkan berstatus KLB pada Februari, lanjut dia, kematian akibat wabah demam berdaran baru sekali ini terjadi. Jumlah kasus DB di Trenggalek hingga pertengahan Maret 2015, tercatat mencapai 331 kasus. Statistik yang dibuat di Dinkes Trenggalek menunjukkan bahwa kasus penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini masih terus mengalami peningkatan.(*)
Wabah Demam Berdarah Trenggalek Telan Korban Jiwa
Selasa, 17 Maret 2015 20:46 WIB