Survei: Hillary Clinton masih jadi Favorit Pengganti Obama
Selasa, 30 Desember 2014 11:26 WIB
Washington (Antara/AFP) - Tokoh politik dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, akan dengan mudah mengalahkan bakal calon kuat presiden lain dari partai rival, Jeb Bush, jika pemilihan umum Amerika Serikat pada 2016 dimajukan saat ini, demikian hasil survei menunjukkan, Senin.
Survei dari CNN-ORC menunjukkan bahwa mantan Gubernur Florida yang juga anak dan saudara dari mantan presiden Amerika Serikat, Jeb Bush, merupakan calon terkuat dari Partai Republik untuk menduduki kursi tertinggi di Gedung Putih menggantikan Barack Obama.
Bush memperoleh dukungan dari 23 persen responden dan jauh megungguli calon lain dari partai yang sama yaitu Gubernur New Jersey Chris Christie (13 persen), fisikawan konservatif Ben Carson (tujuh persen), mantan gubernur Arkansas Mike Huckabee dan Senator Rand Paul (masing-masing enam persen).
Mereka adalah lima tokoh terkuat dari Partai Republik yang diperkirakan akan maju dalam pemilu presiden untuk menggantikan Obama pada 2016 mendatang.
Meski menjadi yang terdepan di antara sesama Republikan, Bush masih kalah populer jika ditandingkan langsung dengan tokoh terkuat dari Partai Demokrat, Clinton.
Clinton yang pernah menjabat sebagai menter luar negeri, senator, dan juga ibu negara itu mengungguli semua calon lain dari partai rival.
Jika berhadapan dengan Bush, nyonya Clinton diperkirakan dapat menangguk suara sebesar 54 persen berbanding 41 persen.
Keunggulan akan semakin lebar jika lawan Clinton adalah Christie dengan perbandingan 56 persen dan 39 persen.
Di sisi lain, Clinton juga masih mendominasi persaingan di tubuh Partai Demokrat sendiri menjelang konvensi dengan perolehan suara responden sebesar 66 persen.
Pesaing terdekatnya, Senator Elizabeth Warren, hanya memperoleh sembilan persen sementara wakil presiden petahana Joe Biden hanya menangguk dukungan responden sebanyak delapan persen.
Keunggulan Clinton dalam survei itu memang cukup mengesankan, namun sejarah menunjukkan bahwa situasi dapat berbalik sepenuhnya.
Pada survei Desember 2006 untuk pemilu presiden 2008, Obama yang masih menjabat sebagai senator diperkirakan hanya memperoleh 17 persen dukungan dari sesama Partai Demokrat menjelang konvensi untuk menentukan nominasi. Dia kalah jauh dari Clinton yang mendapat 39 persen.(*)