Kota Madiun (ANTARA) - Lembaga survei The Republic Institute mencatat kepuasan publik atas kinerja 100 hari pertama masa jabatan pasangan Wali Kota Madiun Maidi dan Wakil Wali Kota Madiun F Bagus Panuntun cukup tinggi.
"Berdasarkan hasil survei, tingkat kepuasan masyarakat Maidi-Bagus Panuntun mencapai 84,3 persen yang mendapatkan respon positif dan masuk kategori memuaskan," ujar peneliti The Republic Institute Sufyanto dalam keterangannya di Madiun, Rabu.
Menurut dia, tingkat kepuasan masyarakat tersebut diwujudkan terhadap program-program strategis dan pelayanan publik yang telah dijalankan sejak awal kepemimpinan mereka.
Adapun survei dilakukan pada tanggal 15 - 22 Mel 2025 dengan melibatkan 400 responden yang tersebar di seluruh wilayah Kota Madiun.
Metodologi survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner oleh penyurvei terlatih. Sedangkan teknik pengambilan sampel adalah dengan stratified random sampling secara proporsional dan pembagian sampel sesuai data BPS terbaru dengan margin of error sebesar 4,9 persen.
Sufyanto menjelaskan bahwa penilaian terhadap kinerja kepala daerah itu didasarkan pada delapan indikator utama, yakni bidang pemerintahan, pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, keamanan dan ketertiban, sosial dan ekonomi, pendidikan dan kebudayaan, lingkungan hidup, serta transportasi dan mobilisasi.
Ia menambahkan, tingkat kepuasan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun yang mencapai 84,3 persen tersebut juga tertinggi untuk kota-kota se-Jawa Timur. Sesuai survei, lima wali kota tingkat kepuasan terbaik di Jatim adalah, Wali Kota Madiun dengan 84,3 persen, Wali Kota Kediri dengan 81,3 persen, Wali Kota Surabaya dengan 80,8 persen, Wali Kota Malang 80,1 persen, dan Wali Kota Batu 78,3 persen.
"Angka yang diperoleh Kota Madiun tersebut tidak hanya mencerminkan keberhasilan program-program prioritas, tetapi juga menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Maidi - Bagus Panuntun," kata Sufyanto.
Dibandingkan dengan kota dan kabupaten yang lain, Kota Madiun juga paling tinggi. Termasuk kinerja dalam bidang pelayanan publik selama 100 hari juga dinilai tertinggi, sebesar 87,2 persen.
Nilai cukup tinggi tersebut juga terlihat di bidang potensi pengembangan wisata, khususnya wisata kota, mendapatkan peringkat dua besar setelah Banyuwangi.
Kepuasan warga juga terlihat dari berbagai pembangunan yang langsung dirasakan manfaatnya. Mayoritas warga menilai kinerja pemerintah kota "sangat memuaskan", dengan fokus pada, pelayanan publik yang lebih responsif, program pembangunan yang terlihat nyata dan komunikasi terbuka antara pemerintah dan masyarakat.
Namun, masih ada 9 persen warga yang menyatakan kurang puas, hal itu terlihat dari harga kebutuhan pokok yang masih tinggi dan kurangnya lapangan pekerjaan, serta sebesar 6,7 persen tidak tahu dan tidak menjawab.