Pupuk Urea Bersubsidi di Pamekasan Langka
Jumat, 19 Desember 2014 14:43 WIB
Pamekasan (Antara Jatim) - Pupuk bersubsidi jenis urea di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dalam sepekan terakhir ini langka, dan petani kesulitan membeli pupuk untuk tanaman padi mereka.
"Sebenarnya kami sudah mulai kesulitan mendapatkan pupuk sejak sebulan lalu, dan dalam sepakan ini sudah masuk kategori langka," kata Ketua Jaringan Petani Pembuat, Pemakai Pupuk Oraganik (JP40) Hakim kepada Antara di Pamekasan, Jumat siang.
Sebagian petani di Pamekasan kini terpaksa menunda menanam padi, karena kesulitan pupuk. Sementara, petani yang telah menanam padi mengaku bingung, karena kini pupuk sulit dibeli di pasaran.
Hakil yang juga Ketua Kelompok Tani Mulyotomo, Desa Pakong, Kecamatan Pakong, Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, biasanya selama ini distribusi pupuk bersubsidi disalurkan melalui kelompok tani.
Hal ini dilakukan, karena rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) melalui usulan dari masing-masing kelompok tani, dan penyaluran pupuk bersubsidi juga melalui kelompok tani.
"Kami tidak tahu, kenapa kelompok tani tidak diberi peran dan distribusi pupuk justru disalurkan melalui pasar, bukan secara langsung kepada kelompok tani," kata Hakim.
Berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, harga pupuk jenis urea yang kini langka itu Rp90 ribu per sak/ per 50 kilogram.
"Tapi barangnya ini tidak ada. Makanya saat ini para petani di Pamekasan ini resah," terang Hakim.
Kalaupun ada pengecer yang menjual pupuk, kata dia, harganya jauh lebih tinggi, melebihi ketentuan HET, yakni Rp130 ribu per sak.
Hakim berharap, Pemkab Pamekasan segera turun tangan menyikapi kelangkaan pupuk bersubsidi di Pamekasan ini. Sebab jika dibiarkan, maka produksi pangan di Pamekasan akan turun drastis, bahkan berpotensi gagal panen.
Beberapa petani di kecamatan lain di Pamekasan mengakui, pupuk bersubsidi jenis urea dalam sepekan terakhir ini memang langka.
"Katanya tidak ada pengiriman dari pihak distributor pupuk. Saya hampir setiap hari datang ke pengecer untuk bisa membeli, tapi stok tidak ada," kata petani di Kecamatan Palegaan, Muhammad.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Pemkab Pamekasan Isye Windarti memastikan persediaan pupuk pada musim tanam kali ini cukup, karena persediaan pupuk sudah sesuai dengan usulan yang disampaikan kelompok tani.
Jika di lapangan terjadi kelangaan, menurut dia, itu kemungkinan karena kendala teknis, atau ada permainan oleh pedagang dan distributor pupuk di lapangan. (*)