Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, karena ketinggian air sungai terpanjang di Jawa di Ndungus, Ngawi, hampir masuk siaga banjir. "Kami menerima informasi hari ini air di Ndungus, Ngawi, ada kencenderungan naik hampir masuk siaga banjir dengan ketinggian mencapai 5,6 meter," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Rabu. Menurut dia, kalau air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi tersebut masih terus naik dan air Bengawan Solo di daerah Hulu, Jawa Tengah, juga naik akan menimbulkan banjir di daerah Hilir, Jawa Timur. Oleh karena itu, ia meminta seluruh camat yang daerahnya dilalui Bengawan Solo, antara lain, Kecamatan Padangan, Ngraho, Kalitidu, Malo, Dander dan Kota, juga kecamatan lainnya, agar bersiaga. "Tapi kalau tidak ada tambahan air dari daerah hulu, Jawa Tengah, kemungkinan di daerah hilir tidak terjadi banjir," katanya, menegaskan. Bersamaan dengan naiknya air Bengawan Solo, ia mengaku tetap akan menyusuri Bengawan Solo, mulai Kecamatan Margomulyo, sampai Bendung Gerak di Kecamatan Kalitidu, dengan perahu karet. Tujuan menyusuri Bengawan Solo di daerhanya itu untuk melakukan pemantauan, sekaligus mengingatkan warga di daerah bantaran atas ancaman datangnya banjir. "Menyusuri Bengawan Solo di daerah Bojonegoro dimulai hari sampai Kamis (18/12), mulai Kecamatan Margomulyo sampai Kecamatan Baureno," paparnya. Seorang petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Yanto, menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, hari ini masih cenderung naik hingga mencapai 5,80 meter, pukul 09.00 WIB. Menurut dia, naiknya air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, terjadi sejak pagi dini hari, yang disebabkan hujan yang terjadi di Ponorogo, juga di Madiun. "Tapi ketinggian air di Ndungus, Ngawi, belum masuk siaga banjir (siaga I-6,00 meter)," tandasnya. Ia juga menambahkan ketinggian air Bengawan Solo di Karangnonko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota dan ketinggian air di Bojonegoro, juga masih dibawah siaga banjir. "Ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko masih dibawah siaga banjir, juga di Bojonegoro masih aman," katanya, menegaskan. (*)
