Surabaya (Antara Jatim) - DPC Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kota Surabaya mengusulkan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) DPP Partai Golkar mendatang dihelat di Kota Surabaya. Ketua DPC Ormas MKGR Kota Surabaya Arif Fathoni, di Surabaya, Jumat, mengatakan usulan tersebut sesuai hasil Rapimnas Partai Golkar beberapa waktu lalu agar Munas digelar pada 30 November 2014 yang bertepatan dengan bulan yang diperingati sebagai bulan Pahlawan. "Jika mengingat Hari Pahlawan tentunya semua masyarakat Indonesia akan teringat dengan perjuangan masyarakat Surabaya dalam mengusir penjajah. Oleh sebab itu pelaksanaan Munas di Kota Surabaya harus menjadi momentum reaktualisasi semangat partai Golkar untuk tetap terus berkarya bagi bangsa dan Negara," katanya. Menurut dia, semua peserta Munas dari seluruh Indonesia, tentu akan memiliki spirit kepahlawanan yang berlipat untuk terus memperjuangkan apa yang menjadi kehendak rakyat sebagaimana jargon suara rakyat suara Golkar yang selama ini menjadi semacam platform perjuangan. Pria yang akrab disapa Toni ini menambahkan salah satu yang menjadi keunggulan jika Munas dilakukan di Surabaya banyak gedung dan hotel yang mampu menampung ribuan peserta dari seluruh pelosok tanah air. "Dibandingkan Bandung, tentu transportasi peserta dari daerah relatif lebih mudah ke Surabaya," katanya. Ketika disinggung mengenai kandidat calon ketua umum Partai Golkar, Toni mengatakan dirinya tidak mempunyai kompetensi untuk menilai siapa calon yang layak memimpin partai kedepan. Namun selaku kader dirinya berharap pelaksanaan Munas bisa menjadi tonggak regenerasi kepemimpinan partai yang sesuai dengan kebutuhan zaman. "Tentu harus ada regenerasi, regenerasi tidak semata-mata soal ketua lama diganti ketua baru, namun bagaimana komposisi kepengurusan kedepan, merupakan kombinasi antara kader senior dengan kader muda potensial yang stoknya lumayan banyak," katanya. Saat ditanya apakah Munas nanti akan merubah arah koalisi? pria yang juga advokat ini mengatakan, sebagai sebuah partai politik tentu menjadi sah jika partai Golkar berubah haluan koalisi karena politik memang dinamis. Namun pihaknya berharap Munas tetap merekomendasikan agar partai Golkar tetap berada dikoalisi Merah Putih dalam rangka penguatan parlemen, partai Golkar harus konsisten dengan keputusan politik yang telah diambil karena masyarakat nanti akan menilai partai Golkar inkonsisten dalam mengambil pilihan politik. "Realitas politik dalam Pilpres 2014 harus dihadapi, jika calon yang diusung kalah, maka Golkar harus berkarya dijalur legislatif," jelasnya. Mengenai anekdot yang mengatakan bahwa partai Golkar dibentuk untuk berkuasa, Toni mengatakan secara kelembagaan partai Golkar harus tetap berkarya di jalur parlemen karena di situ juga bisa memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan rakyat. "Lagi pula, Partai Golkar kan sudah menghibahkan Pak Jusuf Kalla selaku kader partai Golkar untuk berjuang dijalur eksekutif, maka Gokar secara kelembagaan cukup perkuat posisi diparlemen saja," katanya. (*)
MKGR Usulkan Munas Golkar Digelar di Surabaya
Jumat, 21 November 2014 17:55 WIB