Warga Selopanggung Kediri Antre Air dengan Jeriken
Selasa, 11 November 2014 20:36 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Warga Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, antre air menggunakan jeriken, untuk menampung air bantuan.
Limah, salah seorang warga, Selasa mengatakan, jeriken itu selalu disedikan. Jika ada bantuan air bersih dari luar, jeriken itu dikeluarkan dan diisi air. Pun, jika hujan turun, juga diisi air, untuk stok.
Ia mengatakan, kekeringan di desanya sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir. Air di daerahnya sulit dicari, bahkan sejumlah sumber mata air sudah mengering.
"Karena kemarau, banyak sumur dan sungai yang mengering," katanya.
Ia mengatakan, memang terdapat sejumlah sumber mata air di daerah ini yang masih mengeluarkan air, namun air itu sangat tidak layak untuk dikonsumsi. Kualitas airnya sangat kotor, sehingga tidak mungkin untuk kebutuhan makan ataupun minum.
Saat ini, hujan memang sudah turun, namun bukan berarti kebutuhan warga akan air bersih sudah tercukupi. Air yang ditampung warga masih belum mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, ada sekitar 450 kepala keluarga (KK) yang tersebar di empat rukun tetangga daerah tersebut. Mereka selama ini menggantungkan air minum dan kebutuhan sehari-hari dari air yang ditampung di tandon yang dibangun di daerah itu.
Saat penghujan, air di tandon itu bisa penuh dengan air, namun saat kemarau, tandon pun juga minim air, mengingat sejumlah sumber mata air sudah mengering.
Antrean jeriken terlihat di beberapa titik yang menjadi pusat pemberian bantuan. Sejumlah jeriken yang masih kosong, ditaruh warga dan menunggu untuk diisi air.
Warga di desa itu mendapatkan bantuan kiriman air dari PT Gudang Garam, Tbk Kediri. Mereka mengirimkan air sebanyak 10 ribu liter yang diberikan ke warga. Sebagian air itu dikirimkan ke tandon-tandon, sehingga warga dengan mudah mengambilnya.
Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) PT Gudang Garam, Tbk Iwhan Tricahyono mengatakan pengiriman air bersih itu akan dilakukan sampai satu bulan ke depan.
"Warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih, dan kami tergerak memberikan bantuan untuk mengatasi soal ini," katanya.
Pihaknya berharap bantuan itu bisa bermanfaat untuk warga sekitar. Jika kondisi belum normal, dan warga masih kesulitan mendapatkan air, dari perusahaan akan terus mengirimkan bantuan air bersih. Perusahaan juga tidak kesulitan mendapatkan air, sebab diambil dari sumber mata air yang ada di sekitar perusahaan. (*)