Debit Sumber Air Pemasok PDAM Malang Menurun
Sabtu, 8 November 2014 17:13 WIB
Malang (Antara Jatim) - Debit air dari sumber yang memasok kebutuhan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang, Jawa Timur, di wilayah Karangan, Karangploso, Kabupaten Malang, selama musim kemarau mengalami penurunan hingga 8 liter per detik.
Direktur Utama PDAM Kota Malang, Jemianto, Sabtu mengatakan meski ada penurunan debit air di Sumber Karangan, dari 38 liter per detik menjadi 30 liter per detik, distribusi air ke pelanggan tidak berkurang karena pasokan air dari sumber lainnya tetap stabil, seperti di sumber air Wendit, Kabupaten Malang, Binangun dan Banyuning di Kota Batu.
"Sumber air di Karangan yang juga memasok tandon air di Tlogomas, pada musim hujan bisa mencapai 38 liter per detik dari izin yang disetujui 40 liter per detik. Namun, selama musim kemarau ini hanya mampu menghasilkan 30 liter per detik, bahkan pada puncak kemarau bisa hanya 29 liter per detik," tegasnya.
Ia memperkirakan penurunan debit air terjadi hingga Desember 2014 dan pada awal Januari hingga September 2015 debit air bisa kembali normal seiring dengan datanganya musim hujan.
Penurunan debit air di beberapa sumber air yang emmasok kebutuhan pelanggan PDAM Kota Malang ini hanya terjadi di sumber air Karangan. Penurunan debit tersebut disebabkan adanya kerusakan daerah tangkapan air di kawasan Gunung Biru Kota Batu.
"Jika penurunan debit air terjadi karena faktor lingkungan alam, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami hanya bisa berusaha menjaga ekosistem di sekitarnya dengan menambah areal lahan hutan lindung sebagai resapan, seperti di Sumber Karangan ini kita tambah area hutannya seluas 2000 meter persegi," ujarnya.
Sumber air Karangan dibangun tahun 1915 dengan luas area 13.350 meter persegi, di atas ketinggian 721 mdpl, debit air yang diizinkan untuk diambil 40 liter per detik. Sumber Karangan yang berada di wilayah Kabupaten Malang itu mengaliri pelanggan yang berada di kawasan Tlogomas Kota Malang.
"Meksi debit air menurun, selama ini tidak ada masalah dengan pelanggan, hanya distribusi air ke tandon yang agak menurun dan kualitas airnya juga menurun atau agak keruh," tegasnya.(*)