Dirjen Perhubungan Darat Pertimbangkan Permintaan Bus Sekolah
Rabu, 29 Oktober 2014 18:33 WIB
Tulungagung (Antara Jatim) - Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Suroyo Alimoesa mempertimbangkan untuk bisa mengabulkan permohonan bantuan bus sekolah yang disampaikan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo saat peresmian terminal tipe-A di kota penghasil tambang batu marmer terbesar di Indonesia tersebut, Rabu.
"Saya kira dirjen yang baru nanti bisa mengalokasikan bantuan bus sekolah dimaksud," kata Suroyo saat menyampaikan pidato sambutan dalam peresmian Terminal Gayatri di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Suroyo Alimoesa akan memasuki masa pensiun pada 31 Oktober dan memberi disposisi pada pejabat wakil dirjen perhubungan darat yang ia sebut menjadi calon kuat penggantinya.
Menurut dia, pada tahun anggaran 2014 di lingkup Ditjen Perhubungan Darat memang ada pos alokasi dana untuk pengadaan bus sekolah.
"Sebelum tutup buku atau akhir tahun anggaran, saya kira masih ada waktu mengurus administrasi bantuan bus sekolah untuk Tulungagung,". katanya.
Ia merekomendasikan, Ditjen Perhubungan Darat akan menyalurkan satu unit bus sekolah maksimal akhir November 2014.
Armada itu untuk menambah fasilitas empat bus sekolah yang telah dimiliki Pemkab Tulungagung.
"Saya sangat setuju dengan gagasan pak bupati menyediakan bus sekolah," lanjut Suroyo.
Ia menggambarkan dirinya sebagai sosok yang paling menentang tren penggunaan sepeda motor oleh siswa sekolah, karena dianggap masih labil dan belum memiliki kompetensi berkendara.
"Kalau perlu, saya usul kepada Pak Bupati agar lembaga-lembaga pendidikan yang ada menggembok pagar sekolahnya, agar sepeda motor tidak bisa masuk. Tidak populer tidak apa-apa, demi kebaikan," usul dia.
Dalam kesempatan sebelumnya, Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo menyelipkan permohonan bantuan bus sekolah kepada Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoesa.
Permintaan itu ia sampaikan melalui pidato sambutannya saat seremoni peresmian Terminal Gayatri Tulungagung, dengan alasan empat unit bus sekolah yang dikeola dinas perhubungan setempat tidak memadai dengan besarnya kebutuhan jasa layanan angkutan gratis bagi siswa sekolah di daerah tersebut.
"Dari empat trayek yang kami jalankan, hampir semua kapasitasnya mencapai 100 persen lebih. Jika memungkinkan, kami sangat berharap ada bantuan dari pusat untuk pengadaan bus sekolah baru," kata Syahri membacakan pesan dalam pidato sambutannya . (*)