Pedagang Pasar Turi Siap Hadang Pembongkaran TPS
Rabu, 22 Oktober 2014 19:05 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pedagang yang tergabung dalam Kelompok Pedagang (Kompag) Pasar Turi Kota Surabaya siap menghadang pembongkaran tempat penampungan sementara yang akan dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dalam waktu dekat.
Ketua Kompag Pasar Turi Syukur di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya akan tetap bertahan dan tidak akan meninggalkan TPS sampai pembangunan Pasar Turi Baru selesai 100 persen. "Kami keberatan jika keberadaan TPS mengganggu penyelesaian pembangunan Pasar Turi," katanya.
Menurut dia, sejak awal ketika pertama kali Pasar Turi Baru dibangun sudah ada kajian dari tim ahli. Hasilnya, keberadaan TPS yang ada disekitar Pasar Turi itu tidak menghambat pembangunan.
Namun, lanjut dia, TPS ini menjadi penghambat pembangunan lantaran investor, PT Gala Bumi Perkasa, mengubah desain bangunan dari enam lantai menjadi sembilan lantai.
"Pasar Turi yang dibangun investor ini sudah keliru. TPS itu tidak mengganggu pembangunan dan itu sudah ada kajiannya. Keberadaan TPS itu, sekitar 15 meter dari proyek. Jadi tidak masalah. Kalau dibongkar, kami siap menghadap dan akan melawan," katanya.
Dia mengakui bahwa lahan yang dihuni pedagang di TPS ini merupakan bagian dari lahan Pasar Turi. Tapi meski begitu, baik investor maupun Pemkot Surabaya tidak bisa sewenang-wenang melakukan pembongkaran.
Pihaknya sendiri berencana meminta legal opinion (pendapat hukum) dari sejumlah pihak yang kompeten untuk mengkritisi pembongkaran itu, apakah bisa dibenarkan secara hukum atau tidak. Sehingga, lanjut dia, sikap dan tindakan yang dilakukan pedagang ini memiliki pijakan hukum yang jelas bisa dipertanggungjawabkan. "Kami akan pindah menempati stan ketika Pasar Turi sudah selesai semua. Jangan hanya stan saja. Artinya, fungsi Pasar Turi sebagai pasar itu sudah bisa terpenuhi," ujarnya.
Direktur Operasional PT Gala Bumi Perkasa, Jamhadi mengatakan, saat ini masih ada sebanyak 144 TPS yang masih berdiri tepat disamping Pasar Turi. Jumlah TPS ini sudah berkurang dari jumlah total awal sebanyak 700 TPS.
TPS ini akan dibongkar untuk akses masuk ke dalam Pasar Turi kemudian digunakan untuk pengerjaan saluran pematusan. Semua TPS, kata dia, akan dibongkar semua agar pengerjaan Pasar Turi tidak terhambat.
Pihaknya mengaku, Pasar Turi ini dibangun dengan konsep Green Building. "Nantinya, kami akan membangun taman di sekitar Pasar Turi. Kami tahu bahwa bu Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini) sangat suka dengan taman," katanya. (*)