Accra, (Antara/Xinhua-OANA) - Presiden Ghana John Dramani Mahama, Kamis (25/9), mengatakan Penyakit Virus Ebola (EVD) adalah masalah yang dihadapi seluruh dunia, bukan cuma segelintir negara Afrika Barat. Mahama, yang juga adalah Ketua kelompok sub-regional --Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS), mengeluarkan pernyataan itu dalam sambutan di Sidang Majelis Umum PBB. Ia mengatakan oleh karena itu dunia tak bisa membiarkan ketakutan yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut "membuat manusia menjauhi orang yang menderita di beberapa negara ...". Pernyataan itu, yang dikirim kepada Xinhua di Accra dari Kantor Presiden, mengutip ucapan Mahama bahwa "kita harus menghapus stigma tersebut". "Untuk itu, Ghana telah menawarkan penggunaan Ibu Kotanya, Accra, sebagai pangkalan operasi bagi kegiatan yang dilancarkan guna mengekang penyakit tersebut," kata Mahama, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Presiden Ghana itu memuji Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Dewan Keamanan PBB karena mendirikan Misi PBB bagi Reaksi Tanggap-Darurat Ebola (UNMEER). Mahama memanfaatkan waktu untuk memberi penjelasan kepada peserta Sidang Majelis Umum mengenai perjalanannya ke Guinea, Sierra Leone dan Liberia, ketiga negara yang paling parah diserang EVD. "Ebola bukan hanya masalah Liberia atau Sierra Leone atau masalah Guinea. Itu bukan hanya masalah Afrika Barat. Ebola adalah masalah yang dihadapi dunia sebab itu adalah penyakit yang tak mengenal perbatasan," kata Mahama. (*)
Berita Terkait
Para menlu ASEAN bahas situasi Thailand-Kamboja di Kuala Lumpur, Senin
21 Desember 2025 14:45
Jepang dan 5 negara Asia Tengah luncurkan inisiatif baru mineral kritis
21 Desember 2025 12:01
Korea Utara serukan sikap teguh lawan tekanan Barat demi dunia multipolar
21 Desember 2025 11:12
AS tegaskan Jepang tetap komitmen pada prinsip non-nuklir
20 Desember 2025 11:50
KBRI Beijing lanjutkan "persahabatan lampaui formalitas" RI-China
20 Desember 2025 11:25
