Malang (Antara Jatim) - Wali Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat mengumpulkan guru agama di wilayah itu untuk mensosialiasasiakan pencegahan terhadap masuknya jaringan dan paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di daerah itu. "Kemungkinan Kamis (20/8) saya akan kumpulkan para guru agama di daerah ini. Saya akan memaparkan bagaimana dampak paham ISIS dan bagaimana kondisi di Kota Malang saat ini, setelah munculnya paham tersebut," tegas Wali Kota Moch Anton usai memberikan sambutan pada acara halalbihalal di Pondok Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al Hikam Malang, Minggu. Pertemuan dengan guru-guru agama tersebut, katanya, untuk memberikan pemahaman terkini terkait ISIS, sebab dengan adanya pertemuan itu nanti diharapkan guru bersangkutan menyampaikannya dengan benar terkait ISIS, termasuk paham-paham lain yang bertentangan dengan agama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada siswa. Dengan demikian, lanjutnya, siswa tidak mudah disusupi dan dipengaruhi oleh paham-paham dan aktivitas apapun yang mengancam kesatuan NKRI, seperti ISIS. Sebab, mereka (siswa) merupakan kader bangsa yang harus dijaga dan diberi pemahaman yang benar agar tidak sampai terjerumus dalam jaringan tersebut. Selain memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan ISIS, kata wali kota, para guru agama ini juga akan diperkuat pemahaman terkait wawasan kebangsaan dan kesatuan, oleh karena itu dalam pertemuan tersebut, juga akan mengundang jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), dan tokoh-tokoh agama di Kota Malang. Rencananya, pertemuan tersebut bakal digelar di aula SMA Tugu. Pertemuan ini wajib diikuti oleh ratusan guru Agama dari jenjang SD hingga SMA/SMK, baik dari sekolah negeri maupun swasta. "Kami juga tak ingin kecolongan, kalau paham ini masuk melalui guru-guru agama, lalu terjadi salah kaprah di kalangan pelajar, bagaimana," tegasnya. Terkait adanya warga Kota Malang yang bergabung dengan ISIS, Anton belum bisa memastikan. Yang jelas, saat ini pemerintah harus turun tangan untuk menangkal masuknya paham tersebut melalui berbagai jenis sosialisasi di semua kalangan. "Tujuan saya mengumpulkan seluruh guru agama ini, salah satunya untuk mencegah dan menangkal agar paham dan aktivitas ISIS ini tidak sampai masuk, apalagi sampai meluas di Kota Malang," tandasnya. Sebelumnya aktivitas ISIS diduga telah masuk di wilayah Kabupaten Malang, yakni di Masjid Sulaiman yang berlokasi di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau. Namun, setelah dikonfirmasi dan dilakukan pemanggilan terhadap pengurus masjid, ternyata hanya pertemuan jamaah biasa dan tidak berkaitan dengan aktivitas ISIS.(*)
Berita Terkait
Risma Kumpulkan Guru Agama se-Surabaya Tangkal Radikalisme (Video)
18 Mei 2018 11:47
Menag paparkan filosofi Kurikulum Berbasis Cinta di Surabaya
27 November 2025 05:34
Menag sebut guru pilar utama pembangunan pendidikan
25 November 2025 13:58
Menag peringati Hari Guru lewat Gowes Ontel kenang perjalanan pendidik
23 November 2025 12:56
Kemenag Jatim tingkatkan kompetensi guru PAI di Sumenep
23 September 2025 17:25
Kemenag: Sebanyak 206 ribu guru ikuti PPG Daljab
3 September 2025 10:50
Kemenag tugaskan 98 guru PAI mengajar di Sekolah Rakyat
21 Agustus 2025 13:36
Kemenag targetkan 629 ribu guru agama tersertifikasi pada 2027
4 Agustus 2025 19:44
