Situbondo (Antara Jatim) - Rahmat Saputra, santri di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang juga motivator bisnis, menerbitakan buku tentang strategi sukses berbisnis lewat internet. "Buku ini bisa dibaca oleh siapa saja, termasuk yang baru mulai mau belajar berbisnis. Isinya sangat praktis, yakni 30 persen teori dan 70 persen praktik," ujar Rahmat Saputra di Situbondo, Senin. Pria kelahiran Aceh yang mengenyam pendidikan di Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukrejo, Situbondo, yang didirikan oleh ulama tekemuka KH As'ad Syamsul Arifin ini mengemukakan bahwa bukunya berisi tentang bagaimana menjual produk lewat internet. Pendiri komunitas Internet Cerdas Indonesia (ICI) yang sebelumnya telah menerbitkan tiga buku mengenai bisnis ini menjelaskan bahwa pemasaran merupakan ilmu yang sangat penting dalam dunia bisnis. "Saya pernah melihat seorang ibu yang sangat kreatif menciptakan produk-produk kerajinan tangan yang indah dari sampah daur ulang. Produk itu sangat disukai oleh pelajar-pelajar di sekitar rumahnya. Kelemahannya adalah ibu tersebut hanya mampu memasarkan produk itu di sekitar rumahnya," kata penerima penghargaan sebagai satu dari 100 pemuda pembawa perubahan di Indonesia dari "Indonesian Young Changemaker Summit" (IYCS) ini. Ia melanjutkan bahwa ibu tersebut kemudian menutup usahanya ketika permintaan semakin mengecil karena wilayah pemasarannya yang terbatas. Padahal produk si ibu tersebut sebetulnya memiliki pasar yang sangat luas jika ia menguasai ilmu mengenai pemasaran dengan baik. Sementara di tempat lain, kata dia, banyak perusahaan yang hampir semua orang mengenal produknya, padahal produk itu belum tentu lebih bagus dari produk lainnya. Hal itu terjadi karena perusahaan tersebut menguasai strategi pemasaran. Di buku berjudul "Revolusi Bisnis Internet; 3 Langkah dan 7 Strategi Sukses dan Kaya dari Internet" ini, Rahmat membagikan ilmunya bagaimana memasarkan produk lewat media online sehingga penyebarannya menjadi sangat luas karena dapat diakses oleh pasar di berbagai belahan dunia. Salah satu pengurus Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Jatim ini mengemukakan bahwa di Indonesia saat ini sangat banyak produk atau jasa yang dihasilkan oleh masyarakat, namun persoalannya adalah mereka tidak bisa menjual. "Hal ini berbeda dengan negara lain, seperti Singapura yang sangat kecil dan bahkan mereka tidak memiliki produk sendiri. Kita menjual produk dengan kualitas rendah ke Singapura, lalu mereka menjual produk tersebut dengan nilai tinggi ke negara-negara lainnya," katanya. Ia berharap lewat bukunya ini akan banyak lahir wiraswastawan baru di negeri ini. Dengan demikian, maka hal itu akan mengurangi pengangguran dan pada akhirnya akan membuka banyak lapangan kerja. (*)
Berita Terkait
Industri penyedia jasa internet bidik segmen ritel
8 Mei 2024 06:28
Apple diduga ingin merambah bisnis periklanan
4 Oktober 2021 08:07
PLN ekspansi bisnis ke jasa layanan internet berbasis serat optik
31 Mei 2021 12:16
Berbekal Belajar Dari Internet Aji Ubah Kertas Bekas Menjadi Miniatur Motor
17 September 2016 16:54
Sri Mulyani: RI utamakan keberlanjutan dan inklusivitas dalam pembangunan
13 Juni 2025 10:30
Menteri PU tawarkan sembilan proyek senilai Rp90 triliun di ICI
11 Juni 2025 14:48
Santri Situbondo sambut HSN ajak masyarakat stop politik uang
22 Oktober 2023 18:06
ICI Luncurkan Software FB Revolution untuk UMKM
27 November 2015 16:19
