Masjid Ampel Surabaya adalah masjid tua yang sangat terkenal bagi umat Muslim di Indonesia. Tepat di belakang Masjid Ampel terdapat kompleks makam Sunan Ampel. Lokasi tersebut seakan memiliki daya "magnit" yang kuat, karena mampu menyedot ribuan pengunjung, terutama pada bulan Puasa Ramadhan.
"Saya selalu menyempatkan diri ke Makam Sunan Ampel, setiap malam 'likuran' (malam ke 21) Ramadhan," kata Ahmad, warga Jombang yang ditemui usai shalat isya' di Masjid Ampel itu.
Pengalaman Ahmad mengunjungi lokasi tersebut pernah juga dilakukan ribuan umat Islam di Indonesia, Pulau Jawa khususnya.
Mereka menyempatkan ziarah ke makam Sunan Ampel, salah seorang dari "Wali Songo", yang meninggal pada tahun 1481. "Wali Songo", sembilan wali (orang alim) itu dikenal sebagai tokoh yang mensyiarkan Agama Islam di Pulau Jawa.
Setiap hari selalu ada pengunjung yang ziarah ke makam ini, tapi malam likuran, atau malam ke 21 hinggga malam ke 29 hari puasa Ramadhan, lokasi makam Sunan Ampel tersebut menjadi lebih "hidup", karena begitu banyak penziarah dari segala pelosok daerah yang mempunyai tujuan sama, yakni ziarah dalam upaya mencari berkah dengan memperbanyak amal ibadah.
"Pada malam likuran itu, jumlah penziarah semakin banyak, terutama mendekati jadwal shalat Isya. Pada umumnya mereka i'tikaf di masjid peninggalan Sunan Ampel itu sampai menjelang sahur," ungkap Rahman, salah seorang petugas di komplek makam.
Sebagian penziarah lainnya saling berdesakan menuju ke lokasi makam, baik secara individual, maupun berkelompok. Biasanya yang datang berkelompok, selalu ada pemimpin yang memandu mereka untuk membaca ayat-ayat suci Al Quran dan doa secara tartil.
Terlepas dari pro-kontra hukumnya orang ziarah ke makam, dalam realitanya, pemerintah daerah memberi fasilitas dan penataan infrastruktur yang memadai untuk memudahkan para penziarah, mulai dari tempat parkir, penataan pedagang kaki lima (PKL) hingga toilet.
Begitu juga tempat para pedagang yang menawarkan berbagai macam produk lokal maupun impor, mulai dari busana Muslim, perlengkapan shalat serta berbagai jenis kurma dan beragam kuliner yang khas "Timur Tengah", melengkapi lokasi wisata relegi di Surabaya ini menjadi "abadi", karena tidak pernah sepi dari penziarah.
Ramainya pengunjung berziarah juga memberi dampak positif bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya, terutama dari sisi ekonomi, karena tidak sedikit dari penziarah membelanjakan uangnya untuk membeli dagangan yang ditawarkan untuk buah tangan bagi keluarga mereka.
Di kawasan ini ada yang menarik yaitu keberadaan Kampung Arab yang sebagian besar ditempati keturunan Arab. Mereka hidup rukun dan sebagian besar tetap mempertahankan budaya mereka.
Sekalipun di lokasi wisata religi itu tidak pernah sepi dari pengunjung, namun tetap perlu ditanamkan bahwa niat ziarah ke makam bukan untuk menumbuhkan perbuatan syirik, tetapi lebih mendekatkan diri pada sang Khallik bahwa kelak semua umat manusia akan menyusul mereka yang telah tiada. (*)
Makam Sunan Ampel Lokasi Wisata Religi "Abadi"
Jumat, 25 Juli 2014 10:07 WIB
