Peredaran Uang Palsu di Karesidenan Besuki Rp126,6 Juta
Senin, 7 Juli 2014 9:59 WIB
Jember (Antara Jatim) - Peredaran uang palsu di Karesidenan Besuki yang menjadi wilayah Bank Indonesia (BI) Jember meliputi Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan Lumajang selama semester I tahun 2014 mencapai Rp126.600.000.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember, Achmad Bunyamin, Senin, mengatakan banyak pihak yang memprediksi peredaran uang palsu selama pemilu cenderung meningkat dan peningkatan tersebut terjadi pada bulan Maret 2014 yang mencapai Rp32.140.000 atau sebanyak 343 lembar uang palsu.
"Uang palsu yang beredar di lima kabupaten yang merupakan wilayah kerja BI Jember didominasi pecahan Rp100.000 sebanyak 1.203 lembar atau senilai Rp120.300.000 dan hampir setiap uang palsu terbanyak memang pecahan Rp100.000," tuturnya.
Selama semester I tahun 2014 tercatat uang palsu pada bulan Januari sebanyak 210 lembar dengan nominal Rp19.455.000, pada Februari mengalami peningkatan sebanyak 221 lembar atau senilai Rp20.690.000, kemudian bulan Maret meningkat tajam menjadi 343 lembar atau Rp32.140.000.
Pada April 2014 saat momentum Pemilu Legislatif justru terjadi penurunan peredaran uang palsu sebesar Rp14.875.000 atau sebanyak 163 lembar, kemudian kembali meningkat pada Mei sebanyak 174 lembar atau senilai Rp16.520.000 dan terakhir pada Juni juga mengalami peningkatan menjadi Rp22.920.000 atau sebanyak 236 lembar uang palsu.
"Rincian uang palsu terbanyak pada pecahan Rp100 ribu dengan jumlah 1.203 lembar, kemudian pecahan Rp50 ribu sebanyak 122 lembar senilai Rp6.100.000, pecahan Rp20 ribu sebanyak empat lembar senilai Rp80 ribu, pecahan Rp10 ribu sebanyak enam lembar senilai Rp60 ribu, dan pecahan Rp5 ribu sebanyak 12 lembar," paparnya.
Pihak BI Jember, lanjut dia, bekerja sama dengan aparat kepolisian di lima kabupaten untuk mengungkap sindikat peredaran uang palsu di wilayah Karesidenan Besuki.
"Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengetahui dan mengenali ciri-ciri uang rupiah asli, agar tidak tertipu dengan uang palsu yang biasanya diedarkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Bunyamin juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Ramadhan hingga Lebaran 1435 Hijriah yang juga bertepatan dengan momentum Pemilu Presiden 2014 karena tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan momentum tersebut untuk mengedarkan uang palsu.(*)