Stok Darah di PMI Bojonegoro Aman
Rabu, 2 Juli 2014 16:14 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - PMI Cabang Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan stok darah di bank darah di daerahnya dengan jumlah 553 kantong aman untuk mencukupi kebutuhan darah sejumlah rumah sakit (RS) swasta dan RS milik pemkab dalam beberapa hari.
"Stok darah di Bojonegoro aman dalam beberapa hari ini, sebab kebutuhan darah dari sejumlah RS rata-rata berkisar 70-80 kantung per hari," kata Humas PMI Bojonegoro Ali Syafa'at, Rabu.
Ia menjelaskan stok darah 553 kantong, per 2 Juli tersebut, rinciannya A 154 kantong, B 172 kantong, O 202 kantong dan AB 25 kantong.
Meskipun stok darah di tempatnya aman dalam beberapa hari ke depan, katanya, PMI bekerja sama dengan Perhimpunan Pendonor Darah Indonesia (PPDI) menggelar donor darah dengan mengambil lokasi di tempat keramaian usai Sholat Tarawih, Selasa (1/7).
"Pelaksanaan donor darah di hari pertama hanya memperoleh sembilan kantong.
Pendonornya tidak hanya warga lokal, tetapi juga dari Surabaya, dan Blitar," jelas Ketua PPDI Bojonegoro Qohar Machmudi.
Baik Qohar maupun Ali optimistis perolehan darah dari pelaksanaan donor darah selama Puasa Ramadhan 1435 Hijriyah, akan terus bertambah, sebab banyak masyarakat yang belum tahu ada donor darah.
"Kalau masyarakat tahu mereka akan datang untuk melaksanakan donor darah, seperti tahun lalu yang bisa memperoleh 30 kantong darah/harinya selama Puasa Ramadhan," jelasnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan pihaknya memberikan informasi kepada berbagai lapisan masyarakat mengenai pelaksanaan donor darah usai Sholat Tarawih.
Bahkan, katanya, PMI juga memberikan informasi secara langsung melalui email atau telepon selular kepada pendonor di daerahnya, yang telah melaksanakan donor darah ke PMI setempat tiga bulan lalu, agar kembali melaksanakan donor darah.
"Semua pendonor yang melakukan donor darah berkisar 3-4 bulan lalu sudah bisa melaksanakan donor darah lagi," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan kebutuhan darah di daerahnya dalam beberapa bulant terakhir ini cenderung meningkat menjadi sekitar 2.500 kantong/bulan, sedangkan perolehan darah dari pendonor hanya sekitar 1.500 kantong/bulan.
"Untuk mencukupi kekurangan darah terpaksa mendatangkan darah dari luar daerah, seperti dari PMI Surabaya, atau memaksimalkan pendonor keluarga pasien," paparnya. (*)