Pengembang Kurangi "Backlog" Dengan Bangun Rumah Beton
Kamis, 12 Juni 2014 15:48 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan pengembang PT Kokoh Anugerah Nusantara (KAN) berupaya mengurangi "backlog" atau kebutuhan perumahan yang belum terpenuhi dengan membangun rumah beton untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jawa Timur.
"Konsep pembangunan rumah beton untuk rakyat ini bukan rumah murahan dengan harga terjangkau. Tapi, dengan teknologi yang diterapkan maka rumah itu menjadi hunian yang berkualitas tinggi," kata "Inventor Owner" PT KAN, Kan Eddy, ditemui di Surabaya, Kamis.
PT KAN akan merealisasikan proyek rumah beton Puri Kokoh di kawasan Puri, Tambak Agung, Mojokerto yang dibangun di atas lahan 1,8 hektare dengan jumlah hunian sebanyak 150 unit.
Menurut dia, kesenjangan kebutuhan dan 'backlog' diprediksi sekitar 15 juta unit secara nasional pada tahun 2014. Jumlahnya meningkat 10,29 persen dibandingkan sekarang 13,6 juta unit.
Ia menyatakan, angka "backlog" kian bertambah jika pemerintah tidak segera membuat terobosan kebijakan yang mampu membantu masyarakat memiliki hunian laik. Di sisi lain, mayoritas pengembang enggan membangun rumah murah karena keuntungannya tipis.
"Pemerintah jangan abaikan terhadap 'backlog'. Jumlahnya pada dua tahun mendatang dapat menjadi bom waktu kesenjangan ekonomi dan sosial," ujarnya.
Eddy mengatakan, alasan fokus membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah itu karena secara nasional 80 persen rumah dibuat untuk masyarakat dengan penghasilan di atas Rp5 juta per bulan. Sementara, sisa 20 persennnya adalah mereka yang berpenghasilan kurang dari Rp3,5 juta per bulan.
"Oleh karena itu, kami siap membangun rumah tipe 36+. Bahkan, proses pembangunan rumah tersebut sangat singkat mengingat struktur tiap bangunan memang sudah ada cetakan masing-masing," katanya.(*)