Bojonegoro (Antara Jatim) - Trah terakhir Samin Surosentiko di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Hardjo Kardi (67) mengatakan presiden terpilih dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 harus bisa membina rakyat dengan benar tanpa membeda-bedakan asal golongannya. "Pemimpin itu harus bisa membina masyarakat tanpa harus membeda-bedakan asal parpol juga golongannya, sehingga semua rakyat harus dipandang sama," tuturnya. Ia menjelaskan kalau pemimpin masih membeda-bedakan dalam membina rakyat, misalnya, dalam memberikan sesuatu berbeda, maka akan selalu terjadi bentrokan. "Kalau dalam memberikan sesuatu berbeda ya akan selalu 'gegeran' (bertekar). Misalnya, memberikan sesuatu kepada rakyat satu genggam, maka yang lainnya juga harus diberi satu genggam tidak boleh dibedakan," ucapnya. Menurut dia, prinsip dasar ajaran Kyai Samin Surosentiko mengatur perilaku seseorang termasuk pemimpin yaitu seseorang tidak boleh srei, dengki, dahwen, kemiren lan siya marang sapodho-podho urip". (seseorang tidak boleh serakah, dengki, acuh tak acuh, iri dan sewenang-wenang kepada sesamanya). "Kalau pemimpin tidak pilih-pilih dalam memandang rakyat, maka Indonesia akan menjadi tenteram," katanya, menegaskan. Oleh karena itu, ia mengharapkan presiden yang terpilih mendatang, selain mampu membina rakyat dengan benar, juga harus jujur, dan selalu ingat dengan rakyat. "Yang penting bapak (pemimpin) harus ingat anak (rakyat). Rakyat juga harus ingat bapak," ucapnya, mengibaratkan pemerintahan yang didukung rakyat. Ditanya mengenai capres dan cawapres yang akan didukung, ia mengaku sudah memiliki pilihan, karena sudah ada salah satu cawapres yang datang ke kediamannya di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo. "Saya sudah mempunyai pilihan, sebab sudah ada, yang datang ke rumah saya," ujarnya, menegaskan. Hanya saja, menurut dia, dukungan itu bisa saja berubah kalau kubu capres dan cawapres lainnya, yang bertarung dalam Pilpres 2014, juga datang ke kediamannya. "Kalau dua-duanya datang, ya saya tidak memilih (agar tidak menyakiti kedua pihak) tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos," ucapnya, menegaskan. Ia juga menjelaskan dirinya dalam pemilu legislatif lalu tidak mencoblos, disebabkan banyak calon legislatif (caleg) dari berbagai daerah yang datang ke kediamannya di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, untuk meminta restu. "Kalau pilpres nanti yang datang cuma satu kubu, ya itu yang saya pilih," tukasnya.(*)
Trah Samin: Pemimpin Harus Bisa Membina Rakyat
Jumat, 6 Juni 2014 10:49 WIB