Bojonegoro (Antara Jatim) - Trah terakhir Samin Surosentiko di Dusun Jepang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Hardjo Kardi (78), mengatakan tidak ada calon legislatif (caleg) yang datang ke dusunnya untuk membagi-bagikan uang menjelang pencoblosan pemilu 2014. "Warga sepakat kalau ada caleg yang berani membagikan uang menjelang pencoblosan, maka uangnya akan dibuang," kata Hardjo Kardi, di sela-sela pelaksanaan pencoblosan di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Rabu. Ia menegaskan selama ini tidak pernah ada kejadian dalam berbagai pemilu, termasuk pemilihan kepala desa (pilkades), warga datang ke tempat pemungutan suara (TPS), disebabkan dipengaruhi uang. "Warga datang ya atas kesadarannya sendiri-sendiri," ucapnya. Namun, menurut dia, kalau dirinya tidak datang ke TPS untuk mencoblos, disebabkan banyak caleg dari berbagai daerah yang datang ke kediamannya untuk meminta restu. "Ya saya lebih baik tidak memilih untuk menjaga iri hati di kalangan caleg. Tapi saya juga tidak mempengaruhi keluarga saya untuk tidak mencoblos," katanya, menegaskan. Dimintai konfirmasi terpisah, Ketua KPPS TPS 10 Tumiran dan Kepala Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Sukidjan, membenarkan tidak ada caleg yang masuk ke dusun setempat untuk mempengaruhi warga dengan uang dalam mencoblos. "Mungkin juga banyak caleg enggan masuk ke Dusun Jepang, soalnya lokasinya jauh dari jalan raya, selain jalannya jelek," ucap Tumiran, dibenarkan Kepala Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Sutidjan. Meski demikian, kata Tumiran, ada satu caleg DPR RI dari Partai Demokrat lengkap dengan timnya membawa truk yang dilengkapi dengan hiburan dangdut masuk ke dusun setempat ketika pelaksanaan kampanye. "Tapi tidak ada warga yang menonton kampanye, sebab datangnya pagi hari bersamaan warga bekerja di sawah," ujarnya. Tidak hanya itu, kata Tumiran, warga di dusun setempat hampir semuanya tidak ada yang kenal atau mengetahui caleg dari DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten, dalam pemilu 2014. "Tapi warga tetap datang ke TPS untuk mencoblos caleg yang disukai berdasarkan foto yang ada," ujarnya. Dusun Jepang, yang lokasinya, sekitar 12 kilometer dari Ngawi dan sekitar 75 kilometer dari Kota Bojonegoro, terdapat dua TPS yaitu TPS 10 dan 11 masing-masing dengan jumlah pemilih 303 orang dan 316 orang. (*)
Berita Terkait

LSI: Elektabilitas Jokowi-JK jadi 71,73 Persen
29 Agustus 2014 07:53

Pakar: Polisi Sukses Amankan Pemilu dan Pilpres
23 Agustus 2014 09:54

Jimly: Ucapan Selamat Prabowo Redakan Emosi Rakyat
22 Agustus 2014 17:24

Konsul AS: Pilpres Indonesia Kalahkan Amerika
21 Agustus 2014 19:50

Ketua KPU RI dapat Dua Peringatan DKPP
21 Agustus 2014 15:22

Sekjen MK: Putusan Sengketa Pilpres Ribuan Halaman
21 Agustus 2014 13:56

Massa Pendukung Prabowo-Hatta Datangi KPU Ngawi
20 Agustus 2014 20:01

Kapolda Jatim Lepas Keberangkatan Brimob BKO Pengamanan PHPU
19 Agustus 2014 17:20