Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan menggelar budaya "sedulur sikep" Samin, sebagai usaha mengangkat budaya komunitas Samin di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Sabtu.
"Penampilan budaya 'Sedulur Sikep' Samin, dalam pergelaran, selain akan membawakan gending-gending Jawa, juga tari dan lawak," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Disbupdar Bojonegoro Suyanto, di Bojonegoro, Sabtu.
Lebih lanjut ia menjelaskan pergelaran budaya "Sedulur Sikep" Samin itu, di panggung kantor disbudpar itu,, melibatkan sekitar 30 warga, semuanya dari komunitas Samin di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo.
Dalam pergelaran budaya "Sedulur Sikep" Samin itu, akan langsung dipimpin Hardjo Kardi (74), trah terakhir Samin Surosentiko. Selain itu, peralatan gamelan yang dimanfaatkan dalam pergelaran hasil karya Hardjo Kardi.
"Peralatan gamelan itu dibuat sendiri Hardjo Kardi, tanpa bantuan orang lain, bahkan termasuk untuk melaras (menyetel)," tuturnya.
Padahal, menurut dia, Hardjo Kardi ketika membuat gamelan Jawa itu tidak belum bisa menabuh gamelan Jawa.
"Tapi dalam penampilan nanti Hardjo Kardi, akan ikut menabuh gamelan Jawa," ucapnya, menegaskan.
Yang jelas, menurut dia, penampilan pergelaran budaya "Sedulur Sikep" Samin itu, merupakan usaha untuk mengangkat budaya komunitas Samin di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo.
Apalagi, katanya, disbudpar juga akan mengembangkan Dusun Jepang, yang menjadi komunitas Samin, sebagai lokasi wisata budaya.
Rencananya, lanjut dia, di Dusun Jepang, akan dibangun sebuah patung separuh badan Ki Samin Surosentiko. Patung itu, akan ditempatkan di atas tanah Perhutani di jalan masuk ke dusun setempat.
"Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi, sudah menyetujui lokasi tanahnya dimanfaatkan lokasi patung," ucapnya.
Begitu pula, lanjut dia, Keluarga Hardjo Kardi juga setuju terkait pemasangan patung, setelah dijelaskan bahwa tujuan pemasangan patung untuk mengenang ajaran luhur Ki Samin Surosentiko tentang kejujuran.
"Untuk melengkapi disbudpar juga menyusun buku yang berisi perjuangan Ki Samin Surosesentiko, bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta," paparnya. (*)