Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) menyuguhkan kreasi mode bertema "Galactical" (Galaxy and Optical Art), sedangkan mahasiswa Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya menyuguhkan kreasi musik etnik dari Sabang sampai Merauke. Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya memamerkan delapan busana karya desain mode/fashion dari bahan daur ulang dalam peragaan di selasar Gedung International Village Ubaya Kampus Tenggilis, Kamis. Peragaan utama digelar di lapangan parkir Ubaya Kampus Tenggilis pada 17 Mei. Sementara itu, komunitas Paduan Suara UKP (PSU) merayakan ulang tahun ke-25 dengan mengadakan sebuah rangkaian acara pada 14-17 Mei dengan tema "Petra Choir 25th Anniversary-Reaching Up, Reaching Out" dan upacara pembukaan dengan tema "Zamrud Khatulistiwa". Dalam peragaan delapan busana dari bahan daur ulang di Ubaya tampak nuansa ungu, merah muda, biru, hitam, dan abu-abu. Mahasiswa Ubaya membuatnya hanya dalam waktu dua minggu dengan anggaran rata-rata Rp300 ribu untuk setiap busana, baik dengan desainer tunggal maupun gabungan. Bahan yang digunakan juga tidak terbatas, asalkan menghasilkan busana yang tidak menyimpang dari tema. "Kendala terbesar adalah waktu, karena busana dibuat dengan waktu yang mepet, namun tugas kuliah tetap jalan," kata ketua panitia, Gusti Noor Nisrina Khairia. Berbahan botol, kertas semen, plastik, kain, kawat, kepingan CD, dan benang, busana-busana itu memberi nuansa Galactical di "panggung" peragaan mode dari rangkaian acara "pARTy" (Performing Art by Youth) di lapangan parkir mahasiswa Ubaya pada 17 Mei. Gelaran "pARTy" (Performing Art by Youth) itu mengusung unsur Edukasi dan Fun (EDUFUN). "Tema Galactical ibarat tinggal di sebuah galaksi. Walau berbeda-beda dan berasal dari berbagai angkatan maupun jurusan, kita bagaikan planet yang berotasi dan mengitari matahari yaitu Ubaya," kata mahasiswa DMP 2011 itu. "Acara ini menjadi kelanjutan dari acara yang telah sukses pada tahun 2013, yakni MIKROMART. Jadi, pARTy merupakan event tahunan volume II setelah MIKROMART," kata Nisrina, didampingi dosen Pembimbing pARTy, Terbit Setya Pambudi. Kegiatan utama "pARTy" pada 17 Mei menyuguhkan pameran fakultas, lomba, workshop, hiburan untuk umum, pertunjukan art seperti Mural dan Fashion Spray. "Mural dan Fashion Spray itu merupakan pertunjukan 'on the spot' dengan melakukan mural yang disusul dengan hadirnya model berpakaian serba putih. Dengan diiringi musik dari DJ, model akan menari dan disemprot dengan spray hingga menghadirkan tema Galactical," katanya. Sementara itu, komunitas Paduan Suara UKP (PSU) mengadakan rangkaian acara bertema "Petra Choir 25th Anniversary-Reaching Up, Reaching Out" pada 14-17 Mei yang dimulai dari kompetisi, workshop, reuni, sampai performance "opening dan closing ceremony". "Adapun tema dalam Opening Ceremony pada Rabu (14/5) malam adalah Zamrud Khatulistiwa yang menampilkan berbagai macam pertunjukan musik etnik yang menonjolkan budaya bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke," kata Koordinator Petra Choir 25th Anniversary, Nico Susilo. Pertunjukan musik etnik itu terkait dengan prestasi PSU dalam membawakan lagu-lagu etnik, baik dalam kancah lokal maupun internasional. Selain "Opening Ceremony" (14/5), rangkaian kegiatan adalah "Chorale Workshop" (14/5), "Petra Choir Festival" (15/5), "Petra Bel Canto Festival" (16/5), "Petra Choir Reunion" (16/5), "Vocal Master Class" (17/5), dan "Closing Concert" (17/5). (*)
Ubaya Suguhkan Kreasi Mode, UK Petra Musik Etnik
Kamis, 15 Mei 2014 20:13 WIB