39 Siswa Bojonegoro Tidak Ikuti UN
Selasa, 6 Mei 2014 11:17 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Sebanyak 39 siswa SMP atau sederajat di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sejak Senin (5/5), tidak mengikuti ujian nasional (UN), disebabkan mengundurkan diri, meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas dan tidak hadir tanpa pemberitahuan.
Kepala Bidang SMP,SMA/SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Suwanto, Selasa mengatakan, dari 39 siswa yang tidak mengikuti UN baik dari SMP maupun Mts negeri dan swasta tersebut, sebagian besar di antaranya disebabkan keluar dari sekolah untuk bekerja.
"Mereka keluar untuk bekerja karena faktor ekonomi, sehingga mereka tidak mengikuti UN," jelasnya.
Sementara itu, katanya, ada dua siswa yaitu siswa SMPN Ngraho, Kecamatan Ngraho, dan satu siswa Mts, tidak mengikuti UN, karena meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
"Satu siswa SMP Katolik di Kecamatan Kota, tidak mengikuti UN tanpa pemberitahuan, sehingga kita belum tahu apakah yang bersangkutan sakit," ujarnya.
Yang jelas, katanya, para siswa yang tidak mengikuti UN tersebut masih bisa mengikuti UN susulan yang dilaksanakan sepekan lagi.
"Melihat laporan yang masuk banyak siswa tidak mengikuti UN karena mengundurkan diri, maka kemungkinan UN susulan tidak ada pesertanya," ucapnya.
Menjawab pertanyaan, ia menegaskan pelaksanaan UN SMP atau sederajat di daerahnya di hari kedua ini bisa berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti, seperti kekurangan soal, juga yang lainnya.
"Sepanjang pemantauan kami untuk UN hari kedua kami bisa berjalan lancar dan aman," tandasnya.
Hal senada disampaikan Kepala SMPN 2 Bojonegoro Ali Fatikin, yang menyebutkan pelaksanaan UN dengan mata pelajaran matematika di tempatnya tidak ada masalah.
"UN hari pertama untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, meskipun tidak ada pertanyaan nomor urut 13 juga tidak ada masalah, sebab secara nasional kasusnya sama," ujarnya.
Data di Disdik setempat, jumlah peserta UN SMP negeri/swasta dan Mts negeri/swasta, tercatat sebanyak 17.774 siswa. UN diselenggarakan 140 lembaga penyelenggara UN yang terdiri dari SMP negeri dan Swasta 54 lembaga, Mts negeri dan swasta 86 lembaga.
Sebanyak 17.744 siswa peserta UN tersebut, di antaranya, ada yang berasal dari 58 SMP negeri dan swasta yang menggabung dalam pelaksanaan UN, disebabkan lembaga pendidikan tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk menggelar UN.
Ia menambahkan sebanyak 2.156 guru SMP dan Mts negeri dan swasta di daerahnya terlibat dalam pengawasan UN, dengan sistem silang yaitu guru SMP mengawasi Mts, sebaliknya guru Mts mengawasi SMP."Di masing-masing ruangan paling tidak dijaga dua guru," ucapnya. (*)