Pakar: Pengetahuan Masyarakat terhadap Penyakit Varises Minim
Minggu, 27 April 2014 17:16 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pakar kesehatan dan dokter bedah vaskuler dari Venosan Clinic Indonesia, R Suhartono, menyatakan, pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap bahaya penyakit varises minim karena mayoritas pasien baru datang memeriksakan kondisinya setelah berstatus parah.
"Bahaya penyakit varises yang paling mengkhawatirkan adalah dapat menimbulkan komplikasi serius," kata Suhartono, dalam siaran pers tentang Bahaya Penyakit Varises, di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, Varises adalah pembesaran pembuluh darah vena yang disertai dengan kerusakan katup. Tugas pembuluh vena, mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung.
"Di dalam pembuluh vena terdapat katup satu arah yang mencegah darah mengalir ke arah sebaliknya 'reflux'," ujarnya.
Sampai sekarang, jelas dia, sejumlah pakar kesehatan menilai penyakit varises terjadi karena tidak berfungsi dengan baik katup vena di mana halini berkaitan dengan berbagai faktor.
"Kalau ada keluarga dekat yang menderita varises terutama orang tua, risiko terkena penyakit serupa semakin tinggi," katanya.
Sementara itu, tambah dia, kekhawatiran terhadap bahaya varises di antaranya penyumbatan pembuluh darah balik yang dapat menyebabkan emboli paru "Pulmonary Embolism/PE".
"Bahkan dapat berupa koreng, perubahan warna kulit pada kaki yang sulit disembuhkan jika sudah terjadi," katanya.
Di samping itu, sebut dia, walaupun penyakit varises mempunyai komplikasi lanjut yang berbahaya tapi pihaknya meyakini penyakit ini masih bisa disembuhkan.
"Pada masa kini risiko penyakit tersebut kian tinggi jika seseorang mempunyai rutinitas kurang sehat. Contoh, kurang olahraga, memiliki kebiasaan merokok, terlalu lama duduk ataupun berdiri, kolesterol tinggi, obesitas, dan sering memakai sepatu hak tinggi," katanya.
Apabila penyakit varises tersebut masih pada stadium awal, lanjut dia, pasien bisa menjalani pengobatan dengan menggunakan "medical stocking" khusus varises.
"Tapi, jika penyakit varises tersebut sudah lanjut maka pasien harus melakukan tindakan operasi melalui metode 'Endovenous Laser Treatment/EVLT' sebagai terapi pilihan. Apalagi, saat ini hasil metode itu bisa dikatakan terbaik dibandingkan lainnya," katanya.(*)