Bagi peneliti Australia Dr Dave McRae, Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 cukup menarik, karena pemilihan untuk legislatif sudah seperti pemilihan presiden (pilpres), karena masyarakat dan media massa banyak membicarakan figur daripada program partai. "Yang menarik, pemilu legislatif kali ini sudah seperti pilpres, karena orang bukan bicara PDIP tapi Jokowi, bahkan Prabowo juga dikaitkan dengan prediksi capres Gerindra. Ada perbincangan terkait Jokowi Effect, Prabowo Effect, dan capres lainnya," ucap doktor alumni Australian National University (ANU) itu. Di sela-sela seminar 'Re-Imajinasi Pancasila dalam Ke-Indonesiaan Sekarang' di Fisip Unair Surabaya (7/4), peneliti "Asia Intitute" di The University of Melbourne Victoria 2010 Australia itu menjelaskan pihaknya sengaja meneliti pemilu legislatif untuk mengetahui pemimpin dan legislator baru. "Masyarakat Australia ingin tahu kepemimpinan baru di Indonesia, karena itu saya datang sejak masa kampanye dan rencananya untuk satu bulan penelitian di sini," tukas peneliti konflik, politik, demokratisasi dan hak asasi manusia di Indonesia itu. Ia mengaku memilih Surabaya, karena Surabaya dan Jawa Timur itu merupakan wilayah yang strategis di Indonesia, apalagi Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta, sehingga kondisi di sini bisa merepresentasikan kondisi di Indonesia, meski tidak mutlak. "Kampanye di Indonesia dan Australia itu berbeda, karena kampanye di Indonesia lebih banyak yang bersifat terbuka di lapangan, sedangkan di Australia lebih banyak kampanye melalui televisi, termasuk televisi lokal," tuturnya. Ada hal lain yang juga menarik dalam Pemilu 2014 yakni blusukan. "Istilah itu menunjukkan kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap pemimpinnya yang ada jarak antara politisi dan rakyat, sehingga masyarakat mencari pemimpin yang lebih mendengar mereka," urainya. (*)
Dave McRae: Pemilu sudah seperti Pilpres
Jumat, 11 April 2014 9:41 WIB