Polisi Antisipasi Bentrok Perguruan Silat Tulungagung
Minggu, 30 Maret 2014 22:53 WIB
Tulungagung (Antara Jatim) - Polres Tulungagung mendapat bantuan empat kompi pasukan Brimob Detasemen C Polda Jawa Timur untuk mengamankan situasi pascaperusakan sejumlah rumah warga dan fasilitas kelurahan oleh ratusan anggota salah satu kelompok pesilat di daerah tersebut, Minggu.
Antara di Tulungagung melaporkan, tiga truk pasukan brimob yang bermarkas di Kediri itu kini siaga di Mapolres Tulungagung sementara satu kompi pasukan lainnya membantu jajaran polsek mengamankan wilayah rawan bentrok susulan.
"Kesiagaan pengamanan kami lakukan sampai keadaan benar-benar dinyatakan kondusif," kata Kapolres Tulungagung, AKBP Whisnu Hermawan Februanto saat dikonfirmasi Antara melalui sambungan telepon.
Ia membenarkan sempat beredar kabar aksi balasan oleh kelompok Perguruan Setia Hati Teratai (PSHT) terhadap kelompok Pagar Nusa yang dianggap memprovokasi kerusuhan.
Namun aksi "sweeping", perusakan ataupun penyerangan balasan kemungkinan bisa dicegah, setidaknya untuk saat ini, setelah Kapolres Whisnu bertemu langsung dengan pimpinan PSHT dan berjanji untuk menindak pelaku perusakan sesuai prosedur hukum.
"Pimpinan PSHT setuju dengan imbauan kami dan berjanji untuk mengendalikan massa mereka," ujarnya.
Ketegangan antara kedua kelompok perguruan silat yang sudah lama saling bermusuhan itu kembali pecah setelah massa perguruan Pagar Nusa yang melakukan konvoi usai latihan bersama, melempari rumah penduduk di Desa Mergayu, Kecamatan Bandung dan kantor Desa Swaloh, Kecamatan Pakel, Minggu siang.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden rusuh tersebut, namun suasana perkampungan di dua kecamatan bertetangga ini sempat mencekam karena massa Pagar Nusa terus berseliweran sembari membawa aneka batu dan kayu.
Polisi yang mengetahui aksi kerusuhan itu kemudian bergerak cepat dengan menangkapi massa Pagar Nusa yang berkonvoi di sejumlah jalan raya dan mengangkut mereka ke atas truk untuk kemudian dijemur selama beberapa jam di lapangan tenis Mapolres Tulungagung.
Namun sikap tegas polisi rupanya tidak membuat serta merta warga dan massa PSHT puas.
Beberapa jam setelah insiden perusakan, beredar kabar massa PSHT bersiap melakukan aksi sweeping dan penyerangan balasan di kampung-kampung yang dikenali sebagai basis massa Pagar Nusa. (*)