Sumenep (Antara Jatim) - Jumlah penderita tuberculosis (TB) di Indonesia menempati peringkat keempat di dunia, kata Wakil Bendahara Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (NU) Drg Fauziah M Asim, M.Kes, di Sumenep, Rabu. "Negara terbanyak penderita TB adalah India, lalu China, Afrika Selatan dan terakhir di urutan keempat adalah Indonesia," kata Fauziah dalam acara pembukaan lokakarya Percepatan Penanganan TB yang digelar lembaga, di kantor PC NU Kabupaten Sumenep. Ia menjelaskan, berdasarkan data dari organisasi kesehatan dunia, penduduk yang terserang TB sekitar 10 persen dari total jumlah penduduk yang ada di negeri ini, dengan jumlah warga meninggal dunia setiap harinya antara 160 hingga 200 orang per hari. "Penyakit TB ini sebenarnya lebih mengerikan dari kecelakaan pesawat yang pernah terjadi belum lama ini," kata Fauziah. NU melalui lembaga khusus yang bergerak dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan, yakni LKNU memandang perlu dilakukan percepatan penanganan dalam mengatasi masalah itu. Kasus TB di Indonesia merupakan tanggung jawab semua pihak. Dan oleh karenanya, sambung dia, pada tahun 2003 NU menandatangani kontrak kesepahaman untuk bersama-sama pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI untuk menanggulangi penyakity TB itu. "Maka saat itu pula, LKNU sebagai badan otonom yang anggotanya dari para tenaga medis dituntut untuk menjadi pelaksana dalam upaya percepatan pemberantasan jenis penyakit berbahaya ini," terang Fauziah. Aktivis perempuan yang kini menjadi calon legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di daerah pemilihan (dapil) XI Madura ini juga menjelaskan, sampai ini, program percepatan penanganan TB sudah dilakukan di 15 provinsi di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan, saat ini sudah ada sebanyak 500 kader dan 500 motivator yang diterjunkan Pengurus Pusat LKNU di 15 provinsi yang telah mencanangkan program percepatan penanggulangan TB itu. Pihaknya sengaja mengundang tenaga medis dari puskesmas sebagai peserta dari lokakarya itu, dengan harapan petugas puskesmas memahami tentang kasus itu dan teknik menanganinya. Adapun kepesertaan dari kalangan pondok pesantren dalam lokakarya penanganan TB itu, karena pendekatan yang ingin dilakukan tidak hanya melalui medis, akan tetapi juga melalui pendekatan agama. Fauziah yang juga caleg PKB pada nomor urut 5 ini menjelaskan, keterlibatan Lembaga Kesehatan NU dari berupaya mempercepat penanggulangan TB di Indonesia juga dalam rangka mendukung visi Kementerian Kesehatan RI bahwa Indonesia akan bebas penyakit TB pada tahun 2050. (*)
LKNU: Penderita TB Indonesia Tertinggi Ke-4 Dunia
Rabu, 19 Maret 2014 13:28 WIB